Reses DPR Papua Selatan Terancam Kehilangan Makna, Aspirasi Tak Kunjung Direalisasi

Reses DPR Papua Selatan Terancam Kehilangan Makna, Aspirasi Tak Kunjung Direalisasi

Anggota DPR Papua Selatan Soroti Ancaman Reses Tanpa Realisasi Aspirasi-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Agenda reses anggota DPR Papua Selatan sejatinya menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan dan harapan mereka secara langsung. Di wilayah pedalaman, momen ini bahkan sering dianggap sebagai satu-satunya kesempatan warga untuk didengar oleh para wakil rakyat. Namun, kondisi tersebut terancam kehilangan makna jika aspirasi yang disampaikan tidak pernah berujung pada realisasi.

 

Kekhawatiran inilah yang disampaikan Anggota DPR Papua Selatan, Celsius Herman Onthoni, saat melaksanakan reses di Kabupaten Boven Digoel. Ia menilai, tanpa kejelasan tindak lanjut dari pemerintah, kegiatan reses berisiko berubah dari forum penyerapan aspirasi menjadi sekadar formalitas tahunan.

 

Menurut Celsius, masyarakat semakin kritis dan tidak lagi hanya puas dengan pencatatan usulan. Mereka ingin melihat hasil nyata dari aspirasi yang telah disampaikan berulang kali. Jika situasi ini terus dibiarkan, kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif dapat tergerus.

 

Ancaman Reses Tanpa Aspirasi

 

Celsius mengingatkan bahwa pada reses mendatang, pembahasan pokok-pokok pikiran (pokir) DPR bisa saja dihentikan apabila pemerintah tetap mengabaikan realisasi aspirasi masyarakat. Ia menegaskan, kondisi tersebut dapat menempatkan DPR pada posisi yang tidak menguntungkan di mata publik.

 

“Kalau aspirasi hanya ditampung tanpa realisasi, DPR bisa dianggap menipu masyarakat,” ucap Celsius, Sabtu (20/12/2025).

 

Pernyataan itu mencerminkan kegelisahan wakil rakyat yang berada di tengah masyarakat, namun tidak memiliki kepastian apakah aspirasi yang dihimpun benar-benar akan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

 

Lima Kali Reses, Pertanyaan yang Sama

 

Celsius mengungkapkan, selama lima kali pelaksanaan reses, masyarakat selalu menanyakan hal yang sama, yakni sejauh mana usulan yang pernah mereka sampaikan telah direalisasikan. Pertanyaan tersebut terus berulang, tanpa diiringi jawaban yang memuaskan.

 

Ia menilai, jika situasi ini terus berlangsung, maka kegiatan reses berpotensi kehilangan substansinya. Reses yang seharusnya menjadi forum dialog dan penyampaian aspirasi, bisa bergeser menjadi sekadar kunjungan silaturahmi tanpa dampak nyata.

 

Menjaga Kepercayaan Masyarakat

 

Lebih lanjut, Celsius menegaskan bahwa DPR tidak ingin menimbulkan harapan tanpa kepastian kepada masyarakat. Menurutnya, janji yang tidak diikuti realisasi justru akan merusak hubungan emosional antara wakil rakyat dan warga yang diwakilinya.

 

Kondisi ini dinilai sangat sensitif, terutama bagi masyarakat pedalaman yang menggantungkan harapan besar pada setiap kunjungan reses. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kejelasan kebijakan dari pemerintah agar aspirasi masyarakat tidak berhenti sebatas catatan.

 

Minta Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi

Sumber:

Berita Terkait