Pelatihan SIG UMS Dorong Percepatan Penegasan Batas Daerah Boven Digoel
UMS Perkuat Kapasitas Aparatur Boven Digoel Lewat Pelatihan SIG-Istimewa.-
DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Pengelolaan wilayah yang tertata dengan baik membutuhkan dukungan data spasial yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kesadaran akan pentingnya hal tersebut mendorong penguatan kapasitas aparatur pemerintah daerah, khususnya dalam memahami dan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat bantu perencanaan dan penegasan wilayah.
Upaya tersebut tercermin dalam pelatihan SIG yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bagi tim Penegasan Batas Daerah Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 8–9 Desember 2025, dan difokuskan pada peningkatan kemampuan teknis aparatur dalam pengelolaan data spasial untuk kebutuhan kewilayahan.
Pelatihan ini diikuti oleh dua aparatur dari Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, yakni Barcis Thesia, S.STP selaku Kepala Sub Bagian Administrasi Kewilayahan, serta Petrusi Guiti, staf pada Bagian Tata Pemerintahan. Keduanya ditugaskan untuk memperdalam pemahaman SIG sebagai bagian dari upaya mendukung proses penegasan batas wilayah secara lebih sistematis.
Dalam pelaksanaan pelatihan, UMS menghadirkan narasumber dari Fakultas Geografi, yaitu Dewi Novita Sari, S.Si., M.Sc. dan Aziz Akbar Mukhasyaf, Ph.D. Selain itu, Rudiyanto, S.Si. turut terlibat sebagai koordinator sekaligus anggota Pusat Penelitian dan Inovasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Tropis (PROIMAKLIM). Materi yang disampaikan mencakup pengenalan SIG dasar, analisis data spasial, hingga penerapan SIG terapan yang relevan dengan kebutuhan penegasan batas daerah.
Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Hibah Integrasi Tridharma (HIT) nomor 169/A.3-II/FG/II/2025. Melalui program tersebut, UMS mendorong integrasi antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendampingan teknis kepada pemerintah daerah.
Dalam pemaparannya, Dewi Novita Sari menekankan bahwa penguatan kapasitas teknis aparatur menjadi kunci dalam mendukung kebijakan kewilayahan Kabupaten Boven Digoel. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya tim peneliti telah melakukan kajian dengan pendekatan deep learning menggunakan metode MCL dan CA–Markov untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2034 dan 2044.
“Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa teknologi geospasial sangat berperan penting dalam membaca arah perkembangan wilayah dan mendukung perencanaan tata ruang yang lebih akurat,” ujarnya, Selasa (9/12).
Dari sisi pemerintah daerah, Barcis Thesia menyampaikan bahwa pelatihan SIG yang diberikan oleh Geografi UMS menjadi langkah strategis untuk menunjang agenda kerja Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, khususnya dalam percepatan penegasan batas kampung.
“Kami ingin melakukan percepatan penegasan batas kampung. Dengan kemampuan teknis yang lebih baik, kami berharap proses verifikasi dan pembaruan batas dapat dilakukan lebih cepat dan lebih akurat,” ujarnya.
Selama pelatihan berlangsung, peserta mendapatkan pendampingan intensif melalui praktik pengolahan data vektor dan raster, pemetaan administratif, serta teknik analisis spasial yang relevan dengan kebutuhan penegasan batas daerah. Pendekatan praktik ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam tugas sehari-hari.
Melalui pelatihan SIG ini, UMS berharap Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dapat menghasilkan data batas wilayah yang lebih valid dan akuntabel. Data tersebut diharapkan menjadi dasar yang kuat dalam mendukung penataan wilayah dan pembangunan daerah secara berkelanjutan di Papua Selatan.
Sumber: