Disperindagkop Merauke Jelaskan Penyebab Langkanya Sejumlah Material Bangunan
Permintaan Tinggi Picu Kekosongan Material Bangunan di Merauke-Istimewa.-
DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Aktivitas pembangunan yang terus bergerak di Kabupaten Merauke dalam beberapa waktu terakhir membawa dampak lanjutan pada ketersediaan bahan bangunan di pasaran. Sejumlah pelaku usaha material bangunan dilaporkan mengalami keterbatasan stok untuk beberapa jenis barang, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan proyek fisik.
Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat, khususnya para pelaku konstruksi dan konsumen yang tengah menyelesaikan pembangunan. Meski terlihat adanya kekosongan di beberapa toko, kondisi tersebut bukan serta-merta mencerminkan terganggunya distribusi material ke Merauke.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Merauke, Eric Rumlus, membenarkan adanya keterbatasan stok sejumlah material bangunan di tingkat penjual. Namun ia menegaskan, kondisi tersebut tidak disebabkan oleh kekurangan pasokan dari luar daerah.
Menurut Eric, tingginya permintaan material bangunan dipicu oleh masifnya pembangunan fisik yang sedang berlangsung di Kabupaten Merauke. Berbagai proyek dari lintas sektor berjalan secara bersamaan, sehingga kebutuhan material melonjak jauh di atas kondisi normal.
“Salah satu penyebab kekosongan beberapa bahan material bangunan di Kabupaten Merauke dikarenakan proyek yang sedang berjalan saat ini,” ujar Eric Rumlus saat ditemui di kantornya, Jumat (12/12).
Ia menjelaskan, lonjakan permintaan berasal dari beberapa sektor utama, mulai dari kegiatan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Merauke, proyek milik Pemerintah Provinsi Papua Selatan, hingga pembangunan di sektor swasta.
“Sekarang ini kan ada dua di Kabupaten Merauke, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten ditambah dengan kegiatan yang dilakukan oleh Provinsi Papua Selatan, dan tidak menutup kemungkinan juga pembangunan di sektor swasta. Karena kita lihat akhir-akhir ini pembangunan perumahan di Kabupaten Merauke cukup masif,” jelasnya.
Eric menambahkan, secara umum para penjual material sebenarnya telah memiliki stok yang memadai. Namun, besarnya pergerakan pembangunan yang terjadi secara bersamaan, khususnya di sektor pemerintah dan swasta, membuat kebutuhan material meningkat tajam dalam waktu singkat.
Ia menyebutkan, banyak proyek saat ini telah memasuki tahap penyelesaian atau finishing di akhir tahun, yang secara otomatis membutuhkan material dalam jumlah besar secara serentak.
“Sebenarnya teman-teman penjual ini sudah mempunyai stok, tetapi permintaan yang lebih di Kabupaten Merauke karena memang sekarang sektor pemerintah maupun swasta sedang bergerak proses pembangunan fisik dan ini kan lagi proses-proses finishing di akhir tahun ini, sehingga kemarin itu dibutuhkan banyak material, sehingga terjadi kekosongan,” ungkapnya.
Meski demikian, Eric memastikan bahwa kekosongan material bangunan yang terjadi tidak bersifat menyeluruh. Ia mencontohkan pada komoditas semen, di mana beberapa merek memang sempat kosong, namun merek lainnya masih tersedia di pasaran.
“Tidak banyak juga sebenarnya, minimal ada beberapa yang kosong tetapi banyak juga. Contoh seperti semen, ada beberapa merek yang kosong tetapi ada beberapa merek lain yang masih ada, sehingga kalau untuk kekosongan sama sekali tidak mungkin. Kalau jumlah besar iya, agak susah,” pungkasnya.
Sumber: