Pasca Musyawarah Kubro, PWNU Papua Selatan Tegaskan Sikap ke PBNU

Pasca Musyawarah Kubro, PWNU Papua Selatan Tegaskan Sikap ke PBNU

PWNU Papua Selatan Siap Ajukan Mosi Tidak Percaya ke PBNU-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Dinamika internal Nahdlatul Ulama pasca Musyawarah Kubro di Lirboyo, Jawa Timur, terus memantik respons dari berbagai wilayah. Di tengah harapan besar agar organisasi kembali solid dan sejuk, suara dari daerah justru terdengar semakin tegas. Salah satunya datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua Selatan.

 

PWNU Papua Selatan secara terbuka menyatakan sikap terhadap situasi yang berkembang di tingkat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Melalui pernyataan resmi, mereka menegaskan komitmen untuk menjaga marwah organisasi serta menghormati peran moral para kiai sepuh yang selama ini menjadi penyangga utama persatuan NU.

 

Sikap tersebut muncul sebagai respons atas dinamika pasca Musyawarah Kubro NU yang digelar pada 21 Desember 2025 di Lirboyo. PWNU Papua Selatan menilai, hasil musyawarah tersebut tidak boleh diabaikan, terutama yang berkaitan dengan pesan moral dan upaya menjaga keutuhan jam’iyah.

 

PWNU Papua Selatan Tegaskan Sikap

 

Dalam surat pernyataan resmi tertanggal 3 Rajab 1447 H atau 23 Desember 2025 M, PWNU Papua Selatan menyatakan akan mengambil langkah tegas apabila terdapat pihak-pihak di PBNU yang mengabaikan himbauan moral para Kiai Sepuh dan Mustasyar PBNU.

 

Sikap keras ini secara eksplisit tertuang dalam poin ketiga pernyataan mereka. PWNU Papua Selatan menegaskan bahwa himbauan para kiai sepuh bukan sekadar nasihat pribadi, melainkan mandat moral dan jam’iyah yang harus dipatuhi oleh seluruh elemen organisasi.

 

“Apabila di antara pihak yang tidak mengindahkan himbauan moral dari Kyai Sepuh dan Mustasyar PBNU, maka kami pengurus PWNU Papua Selatan akan menyampaikan mosi tidak percaya kepada pihak-pihak yang mengabaikan himbauan tersebut,” demikian bunyi pernyataan resmi itu, Selasa (23/13/2025).

 

Peringatan Serius bagi Elite PBNU

 

Langkah PWNU Papua Selatan ini dipandang sebagai peringatan serius dari wilayah kepada elite PBNU. Menurut mereka, hasil Musyawarah Kubro tidak boleh berhenti sebagai forum diskusi, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan kebijakan organisasi.

 

PWNU Papua Selatan menilai, Musyawarah Kubro Lirboyo telah menekankan pentingnya ishlah jam’iyah serta ketaatan pada mekanisme organisasi. Mengabaikan pesan tersebut dinilai berpotensi memperlebar jarak antara pusat dan daerah, serta merusak kepercayaan warga NU di akar rumput.

 

Dorong Rekonsiliasi dan Persatuan

 

Dalam pernyataan yang sama, PWNU Papua Selatan juga menyampaikan dukungan penuh terhadap hasil Musyawarah Kubro Lirboyo. Mereka secara tegas mendesak Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU untuk segera melakukan langkah-langkah rekonsiliasi.

 

Menurut PWNU Papua Selatan, rekonsiliasi menjadi kunci untuk meredam polemik internal dan mengembalikan NU pada khittah perjuangannya. Kepatuhan terhadap arahan para sesepuh NU dinilai sebagai fondasi utama dalam menjaga persatuan organisasi.

 

Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh Ketua PWNU Papua Selatan KH. Mohamad Arifin dan Sekretaris Poniran, S.Pd.I, MH. Pernyataan ini sekaligus menambah daftar suara kritis dari wilayah yang mendesak PBNU agar segera merespons hasil Musyawarah Kubro demi menjaga keutuhan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi terbesar umat Islam di Indonesia.

Sumber: