Demo Berujung Ricuh di Boven Digoel, Polisi Tegaskan Situasi Kini Kondusif
Polres Boven Digoel Amankan 4 Terduga Provokator Aksi Anarkis di Tanah Merah-Istimewa.-
MERAUKE — Kepolisian Resor (Polres) Boven Digoel berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi demonstrasi berujung kerusuhan di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan. Para terduga kini tengah menjalani pemeriksaan intensif.
“Empat orang terduga provokator telah diamankan oleh Polres Boven Digoel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).
Cahyo menjelaskan, pihak kepolisian tetap menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun ia menegaskan bahwa kebebasan berpendapat tidak dapat dilakukan dengan cara-cara kekerasan atau anarkis.
“Polri menghargai setiap aspirasi masyarakat, tetapi bentuk kekerasan, perusakan fasilitas umum, maupun penyerangan terhadap aparat tidak dapat dibenarkan dan akan ditindak sesuai hukum,” ujarnya.
Demo Protes Pembakaran Cenderamata Cenderawasih
Kerusuhan di Boven Digoel bermula dari aksi protes masyarakat terhadap pemusnahan cenderamata berbentuk mahkota Cenderawasih oleh pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua. Video pemusnahan tersebut beredar luas di media sosial dan memicu kemarahan warga.
“Aksi tersebut merupakan bentuk protes masyarakat terhadap beredarnya video pemusnahan atau pembakaran cenderamata berbentuk mahkota Cenderawasih,” jelas Cahyo.
Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh setelah sebagian massa terpancing emosi. Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan, dan tiga anggota Polri terluka saat berusaha menenangkan massa.
“Tiga anggota Polri mengalami luka akibat terkena panah dan senjata tajam saat berupaya menenangkan massa. Seluruh korban telah mendapatkan perawatan di RSUD Boven Digoel,” terang Cahyo.
Cahyo memastikan tidak ada korban jiwa dari pihak masyarakat dalam peristiwa tersebut.
Situasi Berangsur Kondusif, Polisi Gelar Patroli Gabungan
Usai insiden itu, aparat gabungan melaksanakan patroli dialogis dan penjagaan ketat di beberapa titik rawan untuk mencegah potensi provokasi lanjutan.
“Kami memahami aspirasi masyarakat, dan Polri siap mengawal setiap bentuk penyampaian pendapat secara damai. Tapi kami juga tegas menolak segala tindakan anarkis yang dapat merugikan masyarakat sendiri,” tegas Cahyo.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum terverifikasi dan tetap menjaga situasi keamanan di daerahnya.
“Kami mengajak masyarakat tetap tenang, tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar, serta bersama menjaga keamanan di wilayah Boven Digoel,” pungkasnya.
Latar Belakang Kerusuhan
Aksi protes di Tanah Merah, Boven Digoel, Rabu (22/10), menjadi sorotan setelah video pembakaran mahkota Cenderawasih simbol budaya dan kebanggaan masyarakat Papua beredar luas di media sosial. Bagi sebagian warga, tindakan tersebut dianggap bentuk pelecehan terhadap identitas adat.
Meski demikian, BBKSDA Papua sebelumnya menjelaskan bahwa pembakaran dilakukan sebagai bagian dari prosedur pemusnahan barang sitaan yang mengandung unsur satwa dilindungi. Namun, ketegangan sempat meningkat karena masyarakat menilai tindakan itu tidak disosialisasikan dengan baik.
Kini, aparat keamanan terus berupaya menenangkan situasi agar tidak berkembang menjadi konflik yang lebih luas. Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat juga diharapkan terlibat aktif dalam dialog untuk mencegah kesalahpahaman di masa depan.
Dengan langkah cepat kepolisian dan dukungan masyarakat, situasi di Kabupaten Boven Digoel kini dilaporkan berangsur kondusif. Namun, peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa komunikasi dan pendekatan budaya harus selalu dikedepankan dalam menangani persoalan yang menyentuh identitas masyarakat Papua.
Sumber: