Gerakan Pangan Murah di Merauke: Upaya Pemerintah Tekan Harga dan Jaga Daya Beli
Sinergi Pemerintah dan UMKM di Gerakan Pangan Murah Papua Selatan: Harga Stabil, Daya Beli Terjaga-Istimewa.-
MERAUKE — Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap 16 Oktober, Pemerintah Provinsi Papua Selatan melalui Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Raya Mandala, MERAUKE, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 23–24 Oktober 2025 mulai pukul 09.00 WIT ini, menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan pasokan pangan tetap aman di wilayah selatan Papua.
Kepala Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Provinsi Papua Selatan, Jacobus Kandenapa, menjelaskan bahwa program ini menggunakan dana dari APBN dan telah dijadwalkan empat kali sepanjang tahun 2025.
“Tahun ini, dua kegiatan GPM sudah dilaksanakan, satu digelar bulan ini, dan satu lagi akan dilakukan pada awal Desember,” ujarnya.
Jacobus menambahkan, pelaksanaan GPM melibatkan berbagai pihak seperti Bulog, Mal Orange, dan pelaku UMKM dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Beragam produk ditawarkan, mulai dari bahan pokok, sayur-mayur, hingga jajanan lokal khas MERAUKE.
“Gerakan Pangan Murah ini kami laksanakan bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Bulog, Mal Orange, dan UMKM dari kabupaten serta provinsi,” ungkap Jacobus. “Kehadiran UMKM ini sangat penting untuk mendukung pengendalian harga sekaligus memperluas pasar produk lokal,” tambahnya.
Ia menegaskan, tujuan utama GPM adalah membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Harapan kami agar kegiatan ini bisa membantu masyarakat menekan belanja mereka dan menjaga daya beli agar tidak terbebani,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, misalnya, beras kemasan 5 kilogram dari Bulog dijual dengan harga Rp60.000 — lebih murah dari harga pasar. Selisih harga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk berbelanja sekaligus membantu menjaga kestabilan harga di tingkat lokal.
Selain berdampak langsung pada masyarakat, Gerakan Pangan Murah juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Program ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan serta menekan laju inflasi di Papua Selatan.
Dengan dukungan aktif dari berbagai sektor, Gerakan Pangan Murah bukan hanya menjadi ajang belanja hemat, tetapi juga simbol gotong royong dalam membangun ekonomi daerah yang tangguh dan berkeadilan.
Sumber: