Cuaca Ekstrem Mengintai Papua Selatan, BMKG Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Gangguan Tropis Picu Cuaca Ekstrem, BMKG Mopah Merauke Siaga Papua Selatan-Istimewa.-
DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Perubahan pola cuaca kembali menjadi perhatian serius di wilayah PAPUA SELATAN. Dalam beberapa hari terakhir, kondisi atmosfer menunjukkan dinamika yang berpotensi memicu cuaca ekstrem, sehingga kewaspadaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Situasi ini tidak hanya berdampak pada aktivitas harian, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah.
Menanggapi kondisi tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Mopah Merauke mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem Papua Selatan yang berlaku hingga 24 Desember 2025. Peringatan ini disampaikan sebagai langkah antisipasi atas meningkatnya potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
BMKG menjelaskan, peringatan dini ini dikeluarkan setelah terpantau adanya gangguan tropis yang memengaruhi dinamika atmosfer di kawasan Papua Selatan dan sekitarnya. Berdasarkan hasil analisis terkini, terdeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 98S di wilayah Laut Arafura bagian selatan yang bergerak ke arah timur laut hingga tenggara.
Selain itu, terdapat belokan massa udara serta area konvergensi yang membentang dari wilayah Papua Selatan hingga Laut Arafura Selatan. Kondisi ini diperkuat oleh tingkat labilitas udara lokal yang berada pada kategori sedang hingga kuat, sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan secara signifikan dalam beberapa hari ke depan.
“Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Papua Selatan dalam beberapa hari ke depan,” demikian keterangan resmi BMKG Stasiun Meteorologi Mopah Merauke dalam rilis yang diterima, Sabtu (20/12).
BMKG mencatat, cuaca ekstrem telah terjadi pada periode 17 hingga 19 Desember 2025, khususnya di Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Merauke. Pada kondisi tersebut, kecepatan angin diprakirakan dapat mencapai 30 hingga 40 kilometer per jam, yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat.
Tidak hanya hujan lebat dan angin kencang, BMKG juga mengingatkan adanya potensi banjir pesisir atau rob serta peningkatan tinggi gelombang laut pada periode 19 hingga 24 Desember 2025. Wilayah perairan yang perlu mendapat perhatian meliputi Laut Arafura Selatan serta kawasan pesisir Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, dan Kabupaten Merauke.
“Banjir pesisir dan peningkatan tinggi gelombang berpotensi terjadi di wilayah pesisir, sehingga masyarakat pesisir diimbau untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas yang berisiko,” tulis BMKG.
Secara khusus, BMKG menyoroti sejumlah wilayah pesisir di Kabupaten Merauke yang perlu meningkatkan kewaspadaan, antara lain Distrik Kimaam, Waan, Tabonji, Tubang, Ilwayab, Okaba, Malind, Semangga, Merauke, dan Naukenjerai.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem. Informasi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Mopah Merauke dan akan diperbarui apabila terjadi perubahan kondisi cuaca yang signifikan.
Sumber: