Papua Selatan Catat Lonjakan Tertinggi, OJK Rilis Data Pembiayaan Kendaraan Mei 2025

Papua Selatan Catat Lonjakan Tertinggi, OJK Rilis Data Pembiayaan Kendaraan Mei 2025

Otoritas Jasa Keuangan Soroti Tren Baru Pembiayaan Kendaraan Bermotor--Istimewa.

disway.id Papua Selatan -- Industri pembiayaan kendaraan bermotor menunjukkan dinamika menarik sepanjang awal 2025. Berdasarkan catatan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan, total penyaluran pembiayaan oleh perusahaan multifinance mencapai angka fantastis sebesar Rp 408,37 triliun per Mei 2025. Angka ini mencerminkan kenaikan tahunan sebesar 1,95 persen dan masih didominasi oleh pembiayaan kendaraan bermotor, terutama unit baru.

Namun, di balik dominasi kendaraan baru, mulai terlihat pergeseran pola konsumsi masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan melalui Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Agusman, mengungkapkan bahwa 76,85 persen dari total pembiayaan masih mengalir ke sektor kendaraan bermotor. Dari jumlah itu, kontribusi kendaraan baru memang masih paling besar, mencapai Rp 234,18 triliun atau 44,07 persen. Meski demikian, terjadi sedikit penurunan sebesar 0,24 persen secara tahunan.

Yang menarik, pertumbuhan signifikan justru datang dari kendaraan bekas. Dengan kontribusi sebesar Rp 117,55 triliun atau 22,12 persen dari total pembiayaan, segmen ini mencatat lonjakan sebesar 10 persen secara tahunan. Selain itu, kendaraan listrik (EV) juga menunjukkan geliat positif dengan peningkatan bulanan sebesar 2,03 persen, dan nilai pembiayaan mencapai Rp 18,07 triliun.

“Tren sekarang mulai mengarah ke kendaraan bekas dan kendaraan listrik. Ini menjadi sinyal perubahan preferensi pasar,” ujar Agusman.

Dari sisi wilayah, Pulau Jawa masih menjadi pusat utama aktivitas pembiayaan kendaraan dengan porsi dominan 55,37 persen, setara Rp 294,23 triliun. Namun, Papua Selatan mencuri perhatian dengan capaian pertumbuhan tertinggi secara tahunan. Wilayah ini mencatat kenaikan 92,42 persen YoY, dengan nilai pembiayaan mencapai Rp 452,14 miliar.

Sementara itu, di sisi pelaku industri, PT Toyota Astra Financial Services (TAF) menegaskan perannya sebagai salah satu pemain besar dalam pembiayaan otomotif nasional. Presiden Direktur TAF, Agus Prayitno, menyatakan bahwa kontribusi perusahaannya saat ini mencapai 13 persen dari total industri pembiayaan otomotif. Namun, potensi pasar yang belum tergarap masih sangat luas.

"Masih ada 87 persen pasar yang bisa kami sasar, terutama di segmen mobil bekas," kata Agus. Ia menyebutkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2025, TAF telah membiayai 37.344 unit mobil bekas, dengan total pembiayaan sebesar Rp 9 triliun. “Used car kini jadi mesin pertumbuhan baru TAF,” tambahnya.

 

Dengan data dan perkembangan yang dipaparkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, terlihat jelas bahwa industri pembiayaan kendaraan di Indonesia tengah mengalami transisi penting. Meningkatnya minat terhadap mobil bekas dan kendaraan listrik tidak hanya menunjukkan perubahan perilaku konsumen, tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku industri pembiayaan untuk berinovasi dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Sumber: