Penta Helix dan Ketahanan Pangan: Merauke Bersiap Menjadi Episentrum Produksi Nasional

Penta Helix dan Ketahanan Pangan: Merauke Bersiap Menjadi Episentrum Produksi Nasional

Penta Helix dan Ketahanan Pangan: Merauke Bersiap Menjadi Episentrum Produksi Nasional-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Penguatan ketahanan pangan kini memasuki babak baru melalui penerapan Strategi Penta Helix, sebuah pendekatan kolaboratif yang menempatkan lima unsur sekaligus dalam satu ruang koordinasi: pemerintah, akademisi, BUMN/swasta, komunitas, serta media. Di Papua Selatan, gagasan ini bukan sekadar wacana, melainkan mulai dirumuskan sebagai langkah konkret dalam mendukung ambisi besar menjadikan Merauke sebagai Gerbang Pangan Nasional.

 

Dalam dinamika pembangunan pangan di Indonesia, keterlibatan multipihak bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Model lama yang hanya bertumpu pada satu aktor terbukti tidak mampu menjawab kompleksitas tata kelola pangan di tingkat lokal maupun nasional. Oleh karena itu, Strategi Penta Helix hadir sebagai blueprint operasional yang mendorong penyatuan langkah demi menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan.

 

Momentum konsolidasi multipihak itu tersaji dalam Seminar Nasional BULOG di Papua Selatan. Ketua Patriot Universitas Indonesia (UI) Morotai, Dr. Rachma Fitriati, memaparkan konsep kolaborasi lima pilar tersebut sebagai fondasi penting dalam merumuskan strategi pembangunan pangan daerah.

 

“Strategi ini menawarkan peta jalan operasional yang menyatukan pemerintah, akademisi, BUMN/swasta, komunitas, dan media untuk mendukung visi Merauke sebagai Gerbang Pangan Nasional,” tegasnya.

 

Seminar yang dibuka oleh Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, menjadi titik temu perencanaan dan evaluasi sekaligus ruang tukar pengalaman dalam merumuskan masa depan ketahanan pangan Papua Selatan.

 

Konsorsium Riset sebagai Pondasi Pengetahuan

 

Komitmen pengembangan pangan itu juga dipertegas melalui penandatanganan MoU antara BULOG dengan tiga perguruan tinggi negeri: Universitas Musamus, Universitas Cenderawasih, dan Universitas Papua. Kolaborasi tersebut membentuk konsorsium riset yang digadang menjadi basis akademik dalam pengembangan pangan di Papua Selatan.

 

Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Strategi Penta Helix tidak berhenti pada koordinasi formalitas, tetapi berkembang menjadi aksi kolaboratif yang mengakar. Direktur SDM dan Umum BULOG, Prof. Sudarsono Hardjosoekarto, menyampaikan dukungan penuh lembaganya.

 

Ia menegaskan kesiapan BULOG sebagai mitra logistik, sekaligus menekankan pentingnya penguatan koperasi agar nilai jual petani dapat meningkat beriringan dengan stabilisasi harga.

 

Paradigma Baru Pembangunan dari Desa

 

Dari perspektif yang lebih luas, Anggota DPD RI, Irman Gusman, menilai pendekatan yang diusung Strategi Penta Helix sebagai perubahan paradigma pembangunan desa.

 

Menurutnya, model tersebut lebih menekankan kemandirian ekonomi masyarakat daripada sekadar proyek fisik yang belum tentu berkelanjutan. Ia menegaskan perlunya fondasi ekonomi jangka panjang berbasis pemberdayaan masyarakat.

 

Senada dengan itu, Bupati Merauke, Yoseph Bladib Gebze, memandang Strategi Penta Helix sebagai akselerator integrasi sektor sapi, pertanian, dan industri pengolahan berbasis ekonomi sirkular.

 

Dukungan Daerah dan Pengayaan Praktik Lapangan

Sumber: