Menembus Tantangan Alam, Jalan KSPP Wanam–Muting Siap Koneksikan Sentra Pangan Merauke
Infrastruktur Pangan Papua Selatan Digenjot-Istimewa.-
DISWAY.ID PAPUA SELATAN - PT Hutama Karya (Persero) resmi memulai pembangunan Jalan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) Wanam–Muting Segmen II di PAPUA SELATAN. Proyek strategis nasional ini menjadi salah satu pilar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Penandatanganan kontrak pembangunan dilakukan untuk jalur sepanjang 138,5 kilometer. Dari total itu, Hutama Karya bersama mitra Kerja Sama Operasi (KSO) mengemban pembangunan segmen kedua sepanjang 80,5 kilometer yang menghubungkan tiga distrik penting di Kabupaten Merauke—Ngguti, Kaptel, dan Muting. Jalur ini diproyeksikan menjadi akses utama menuju kawasan lumbung pangan nasional di Papua Selatan.
Fokus pada Mutu dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan bahwa proyek jalan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan, energi, dan air. Dirjen Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam memastikan proyek berjalan sesuai target.
“Keberhasilan proyek ini bergantung pada sinergi seluruh pihak pelaksana yang diharapkan dapat fokus pada mutu, keselamatan kerja, serta pemberdayaan masyarakat lokal sehingga mendatangkan manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi Papua Selatan,” ujar Roy dalam rilis, Kamis (6/11/2025).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa pembangunan ruas Wanam–Muting akan menjadi fondasi penting dalam membuka potensi ekonomi baru di Merauke dan wilayah sekitarnya.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, atas kepercayaan yang diberikan kepada Hutama Karya dalam mengemban proyek strategis nasional ini. Pembangunan ruas Jalan KSPP Wanam–Muting menjadi fondasi penting bagi pengembangan kawasan dan pembukaan potensi ekonomi lokal,” ujarnya.
Tantangan Alam Papua Selatan, Strategi Dipersiapkan
Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2027. Namun, medan Papua Selatan terkenal dinamis dan membutuhkan pendekatan konstruksi yang presisi. Tantangan yang dihadapi bukan main—mulai dari curah hujan tinggi, keterbatasan logistik, minimnya sumber material alam, hingga pasang surut sungai dan air laut.
Hutama Karya menyatakan telah memetakan langkah antisipatif, termasuk penyesuaian metode konstruksi, pemantapan koordinasi lintas pihak di lapangan, dan penyusunan engineering design yang lebih komprehensif. Beberapa tantangan geoteknik, seperti lapisan gambut, tanah lempung lunak, dan kawasan rawa musiman, menuntut perencanaan jalan dan jembatan yang adaptif.
Bagian jalan sepanjang 80,5 kilometer itu akan menggunakan perkerasan aspal. Tiga jembatan baja dengan panjang masing-masing sekitar 80 meter, 100 meter, dan 300 meter disiapkan untuk menopang konektivitas antara sentra pertanian dan jalur distribusi menuju pelabuhan.
Infrastruktur ini diperkirakan akan mempersingkat waktu tempuh distribusi hasil pertanian, mengurangi biaya logistik, dan mempercepat arus barang dari kawasan produksi menuju pasar.
Dorong Ekonomi Daerah dan Ketahanan Pangan Nasional
Mardiansyah melihat pembangunan ini bukan sekadar proyek membuka akses baru, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat pondasi ketahanan pangan nasional melalui Papua Selatan.
Sumber: