Di Tengah Hujan, Warga Papua Selatan di Kaimana Sepakat Bentuk Kerukunan Keluarga Pertama

Di Tengah Hujan, Warga Papua Selatan di Kaimana Sepakat Bentuk Kerukunan Keluarga Pertama

Pemilihan Demokratis di Triton Kaimana, Abraham Sahulata Menang dan Siap Perkuat Kerukunan-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Di tengah keberagaman masyarakat yang hidup dan menetap di Kaimana, ikatan kekerabatan menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga harmoni. Semangat itulah yang tampak jelas pada Sabtu, 22 November 2025, ketika ratusan warga yang berasal dari Papua Selatan maupun yang pernah menetap di wilayah tersebut berkumpul di Kompleks Stadion Triton Kaimana. Mereka datang bukan sekadar menghadiri pertemuan biasa, tetapi mencatat sebuah sejarah baru: terbentuknya Kerukunan Keluarga Papua Selatan di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, untuk pertama kalinya.

 

Hujan yang mengguyur kawasan itu sejak sore hari tak mengurangi antusiasme masyarakat. Justru, suasana semakin terasa hangat ketika warga berdatangan satu per satu, menunjukkan bahwa rasa persaudaraan yang mereka pegang lebih kuat dari cuaca yang kurang bersahabat. Pemilihan ketua pun berlangsung demokratis, melibatkan enam calon dari berbagai latar belakang yang telah lama mengabdi dan hadir sebagai bagian dari komunitas Papua Selatan di Kaimana.

 

Pemilihan yang digelar secara terbuka itu menghadirkan enam nama: Gabriel Jeneres, Aloisius Basik-Basik, Lukas Surbay/Ndiken, Kalfarius Tiawop, Abraham Sahulata, dan Herman Anggua. Dari 98 surat suara sah yang dihitung, Abraham Sahulata berhasil unggul setelah mengantongi 41 suara. Ia menyalip Lukas Surbay/Ndiken dengan 25 suara dan Herman Anggua dengan 19 suara.

 

Usai proses pemilihan, Pdt. Decky Surbay/Ndiken mengingatkan pentingnya langkah awal yang harus ditempuh organisasi baru ini: melengkapi struktur kepengurusan sebelum didaftarkan ke Kesbangpol Kaimana dan Dewan Adat setempat. Ia juga menekankan bahwa kerukunan harus dirawat dengan sikap saling menghargai.

 

Decky menegaskan bahwa organisasi ini terdiri dari berbagai unsur, mulai dari masyarakat asli Papua Selatan hingga mereka yang lahir, besar, atau pernah tinggal di Merauke, Boven Digoel, Asmat, maupun Mappi. “Kerukunan ini ke depannya dapat lebih solid dengan menghargai perbedaan,” ujarnya.

 

Di hadapan warga yang hadir, ketua terpilih Abraham Sahulata menyampaikan ajakan agar seluruh masyarakat Papua Selatan yang tinggal di Kaimana dapat bersatu dalam wadah ini. Pria berdarah Marind dari Merauke tersebut mengatakan bahwa ia akan segera menyusun struktur kepengurusan bersama para calon ketua lain yang telah ditunjuk untuk mengisi posisi wakil ketua, sekretaris, dan bendahara.

 

Selain itu, Abraham menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Ia secara khusus mengingatkan agar warganya menyelesaikan persoalan secara baik dan menaati hukum, terutama terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga.

 

“Jangan mabuk terus pulang pukul maitua. Kalau itu terjadi berarti saya langsung panggil polisi untuk proses hukum,” tegasnya.

 

Pembentukan Kerukunan Keluarga Papua Selatan di Kaimana ini menjadi langkah awal untuk mempererat tali persaudaraan, memperkuat solidaritas, dan menghadirkan ruang baru bagi masyarakat Papua Selatan di perantauan. Dengan kepengurusan yang segera disusun, organisasi ini diharapkan mampu menjadi rumah bagi siapa pun yang membawa identitas dan budaya Papua Selatan di tanah Kaimana.

Sumber: