Kesiapan Panitia Mantap, Kongres Perempuan Papua Selatan Siap Satukan Delapan Suku

Kesiapan Panitia Mantap, Kongres Perempuan Papua Selatan Siap Satukan Delapan Suku

Kongres Perempuan Papua Selatan: 500 Peserta Delapan Kultur Siap Suarakan Aspirasi-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Kongres Perempuan PAPUA SELATAN memasuki tahap persiapan akhir dengan suasana penuh optimisme. Jauh sebelum hari pelaksanaannya, panitia telah bekerja memastikan bahwa forum besar ini menjadi ruang yang aman, terbuka, dan representatif bagi perempuan dari berbagai kultur di wilayah PAPUA SELATAN. Agenda ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi momentum penting untuk menyatukan suara dan kepentingan perempuan adat yang selama ini ingin terlibat lebih aktif dalam pengambilan keputusan.

 

Di tengah keberagaman delapan suku yang mendiami wilayah Papua Selatan, proses mempersiapkan kongres menjadi pekerjaan yang menuntut ketelitian. Setiap kelompok perempuan membawa perspektif, pengalaman, serta kebutuhan berbeda. Karena itu, panitia menempatkan inklusivitas sebagai prinsip utama agar seluruh delegasi dapat berbicara dalam posisi yang setara. Semangat mempersatukan suara inilah yang membuat pelaksanaan kongres begitu dinantikan.

 

Ketua Panitia Kongres Pertama Perempuan Papua Selatan, Alfonsa Tuknip, S.Ag, menjelaskan bahwa komposisi peserta telah disusun berdasarkan keterwakilan dari delapan kultur di wilayah tersebut. Ia menyampaikan bahwa jumlah delegasi mencapai 440 orang, belum termasuk panitia pelaksana, utusan kabupaten, serta perwakilan pemberdayaan perempuan. Dengan demikian, total peserta yang akan terlibat menyentuh sekitar 500 orang.

 

Peserta adalah utusan ikatan perempuan dari masing-masing suku sehingga seluruh suara dapat terakomodasi dalam proses kongres,” ujar Alfonsa saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif di RRI Merauke, Kamis (20/11/2025).

 

Panitia juga memastikan seluruh kesiapan teknis terus diperkuat agar proses diskusi berjalan lancar dan setiap delegasi memiliki ruang yang sama dalam menyampaikan aspirasi. Mereka menegaskan bahwa seluruh rangkaian kongres akan berlangsung secara transparan, tanpa memihak kelompok tertentu, demi merumuskan kesepakatan terbaik bagi perempuan Papua Selatan.

 

Selain itu, dukungan pemerintah Provinsi Papua Selatan turut menjadi penguatan penting bagi keberhasilan acara ini. Kerja sama juga terjalin dengan Majelis Rakyat Papua (MRP), DPRD, serta sejumlah pihak lain yang membantu pembiayaan dan kebutuhan teknis.

 

Meski diakui bahwa menyatukan peserta dari delapan kultur bukanlah hal sederhana, panitia tetap optimistis. Perbedaan karakter, latar belakang, dan dinamika sosial justru dianggap sebagai kekayaan yang memperkaya proses perumusan gagasan. Kongres ini diharapkan menjadi titik temu untuk membangun visi bersama perempuan Papua Selatan agar melangkah maju secara kolektif.

 

Dengan seluruh persiapan yang hampir rampung, Kongres Perempuan Papua Selatan kini menjadi ruang penting yang bukan hanya mewakili keberagaman budaya, tetapi juga semangat persatuan dan pemberdayaan perempuan adat.

Sumber: