Tim 19 Ekspedisi Patriot UI Jelajahi Perbatasan Sota, Bertemu Gubernur Papua Selatan

Dari Sota ke Boven Digoel: Gubernur Papua Selatan Buka Wawasan Tim 19 Ekspedisi Patriot UI-Istimewa.-
MERAUKE, DISWAY.ID Papua Selatan – Suasana Minggu pagi (19/10/2025) terasa berbeda bagi Tim 19 Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) yang sedang menjalankan tugas di Salor, MERAUKE. Mereka memutuskan melanjutkan perjalanan ke Distrik Sota, wilayah perbatasan Indonesia–Papua Nugini, yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota MERAUKE.
Selain untuk melepas penat, perjalanan ini juga menjadi bagian dari upaya tim untuk memahami lebih dekat kondisi sosial dan geografis Papua Selatan—khususnya kawasan strategis perbatasan negara.
Perjalanan menuju Sota ditempuh selama 1–2 jam melalui jalan beraspal yang membelah Kawasan Taman Nasional Wasur, kawasan konservasi yang dikenal dengan panorama alamnya yang asri dan hutan semak belukar yang masih terjaga. Dengan luas wilayah sekitar 2.600 kilometer persegi, Distrik Sota menaungi lima kampung utama, yaitu Sota, Yanggandur, Rawa Biru, Erambu, dan Toray, dengan total penduduk sekitar 10.466 jiwa.
Pertemuan Tak Terduga dengan Gubernur Papua Selatan
Dalam perjalanan tersebut, tim secara tak sengaja bertemu dengan Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T. di kawasan Sota. Pertemuan itu menjadi momen berharga bagi para mahasiswa untuk berdiskusi langsung dengan gubernur mengenai isu pembangunan dan potensi wilayah perbatasan.
Apolo menyambut dengan hangat dan menjelaskan tentang visi besar pemerintah provinsi dalam mempercepat pembangunan di kawasan perbatasan.
“Papua Selatan sebagai provinsi baru menghadapi tugas percepatan pembangunan yang luar biasa, termasuk di antaranya membangun Sota sebagai garis terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini,” jelas Apolo dalam keterangan yang diterima KBA News, Senin (20/10/2025).
Gubernur Ajak Tim UI Lihat Proyek Perkebunan di Boven Digoel
Dalam kesempatan itu, Gubernur Apolo juga mengundang Tim Ekspedisi Patriot UI untuk turut serta meninjau proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Boven Digoel. Ia menilai kunjungan tersebut penting agar mahasiswa bisa melihat langsung dinamika pembangunan dan potensi ekonomi yang sedang dikembangkan pemerintah daerah.
“Adik-adik tim Patriot UI dapat melihat sendiri nanti, dan mengkaji kerja sama lintas sektor yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah, terutama bagaimana melibatkan warga masyarakat agar terlibat aktif,” tegas Apolo.
Peluang Belajar dan Kolaborasi bagi Mahasiswa UI
Ketua Tim Output 3, Dwi Kristianto, M.Kesos, menyambut baik ajakan tersebut. Ia menilai, kesempatan meninjau langsung lapangan akan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk memahami tantangan pembangunan di Papua Selatan.
“Kunjungan tersebut nantinya tidak hanya mempererat hubungan koordinasi antarwilayah dan pemangku kepentingan, tetapi juga membuka wawasan mengenai prospek pembangunan berkelanjutan di wilayah Papua, khususnya Papua Selatan,” ujarnya.
Menurut Dwi, pengalaman berdiskusi langsung dengan kepala daerah dan melihat potensi ekonomi daerah di lapangan menjadi pembelajaran nyata yang melengkapi misi edukatif Ekspedisi Patriot UI.
Eksplorasi dan Dedikasi untuk Papua Selatan
Kegiatan Tim 19 Ekspedisi Patriot UI di Sota bukan sekadar perjalanan wisata edukatif, tetapi juga wujud kontribusi nyata generasi muda dalam memahami dan mendukung pembangunan di daerah perbatasan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan kalangan akademisi, diharapkan lahir gagasan-gagasan inovatif yang memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan identitas Papua Selatan sebagai wilayah terdepan Republik Indonesia.
Sumber: