Atasi Inflasi, TPID Papua Selatan Lakukan Intervensi Harga Cabai dan Bawang Merah

Atasi Inflasi, TPID Papua Selatan Lakukan Intervensi Harga Cabai dan Bawang Merah

TPID Papua Selatan Intervensi Harga Pangan Tekan Inflasi--Istimewa.

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Menyusul tingginya angka inflasi di Papua Selatan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat melakukan intervensi harga komoditas pangan yang menjadi penyumbang inflasi.

Langkah intervensi ini dilakukan maksimal dua kali dalam seminggu menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), dengan fokus pada harga cabai, bawang merah, dan komoditas utama lainnya.

Sementara itu, harga kangkung yang sebelumnya masuk daftar 10 komoditas penyumbang inflasi terbesar kini telah kembali normal.

“Tujuannya agar laju inflasi kembali normal pada September 2025. Dengan langkah ini saja sudah memberikan nilai tambah untuk stabilnya harga dan inflasi,” ujar Ketua TPID Papua Selatan, Sunarjo, Senin (11/8/2025).

Sunarjo menambahkan, dana BTT telah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan di luar perkiraan, dan penggunaannya berdasarkan instruksi pimpinan daerah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2025, inflasi tahunan (year-on-year) Papua Selatan mencapai 5,45 persen, melampaui inflasi nasional yang berada di angka 2,37 persen.

Sementara Papua Pegunungan mencatat inflasi 4,15 persen dan Papua Tengah 2,89 persen.

Tingginya inflasi tersebut membuat jajaran pimpinan tiga provinsi dipanggil Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian ke Jakarta pada 6 Agustus 2025, untuk membahas strategi pengendalian inflasi daerah.

Hasil intervensi harga yang telah dilakukan TPID Papua Selatan kembali dilaporkan ke Mendagri dalam rapat virtual (zoom meeting) pada Senin (11/8/2025) yang digelar di Gedung Negara Merauke.

 

Dengan langkah pengendalian ini, diharapkan harga pangan di Papua Selatan segera stabil dan inflasi dapat ditekan sesuai target.

Sumber: