Perindagkop Papua Selatan Turun Tangan Stabilkan Harga Minyak Goreng di Pasar Wamanggu

Perindagkop Papua Selatan Turun Tangan Stabilkan Harga Minyak Goreng di Pasar Wamanggu

Dinas Perindagkop Papua Selatan membagikan minyak goreng subsidi ke pedagang Pasar Wamanggu untuk tekan harga jual. --Istimewa.

disway.id Papua Selatan -- Pemerintah Provinsi Papua Selatan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop) mengambil langkah konkret untuk mengendalikan harga minyak goreng di pasar tradisional.

Pagi tadi, tim Perindagkop membagikan minyak goreng subsidi langsung ke pedagang Pasar Wamanggu, Kabupaten Merauke.

Langkah Antisipasi Kenaikan Harga
Kepala Dinas Perindagkop Papua Selatan, Laurensius Waimu, menjelaskan bahwa distribusi minyak goreng ini bertujuan menekan harga yang masih melambung di pasaran. "Di Merauke saja masih ada yang jual Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter, padahal HET-nya Rp15.700," ujarnya. Bahkan di kabupaten lain seperti Asmat, Mappi, dan Boven Digoel, harga sempat menyentuh Rp25.000/liter.

Minyak subsidi ini berasal dari Bulog dan didistribusikan sesuai aturan pemerintah:

  • Harga produsen ke distributor (D1): Rp13.500/liter

  • D1 ke D2: Rp14.000/liter

  • D2 ke pengecer: Rp14.500/liter

  • Pengecer ke konsumen: Rp15.700/liter

Dukungan Pedagang dan Masyarakat
Sri, salah satu pedagang penerima bantuan, mengaku lega bisa menjual minyak dengan harga normal. "Biasa saya beli Rp17.000/liter, terpaksa jual Rp19.000. Sekarang bisa patuh HET," katanya. Ia berharap program ini berlanjut untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Perindagkop juga mengimbau warga melaporkan jika menemukan harga di atas HET. "Laporan masyarakat sangat membantu pengawasan kami," tegas Laurensius. Operasi pasar ini diharapkan bisa menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Papua Selatan.

Sumber: