DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Di tengah berkembangnya berbagai gerakan pemuda di Papua Selatan, kebutuhan akan ruang bersama yang mampu menyatukan energi kreatif anak muda semakin terasa. Pada 17 November 2025, ratusan pemuda dari organisasi kepemudaan, komunitas literasi, hingga pelajar sekolah menengah berkumpul dalam Animha Youth Fest 2025 yang digelar di Aula PKM Universitas Musamus Merauke. Suasana penuh semangat tampak sejak pagi, memperlihatkan keinginan kuat generasi muda untuk saling terhubung dan membangun jejaring baru.
Festival ini tidak sekadar menjadi pertemuan seremonial, tetapi menghadirkan interaksi yang membuka peluang kolaborasi di masa depan. Para peserta datang dengan latar belakang dan kepentingan yang beragam, namun mereka dipersatukan oleh tujuan yang sama: memperkuat budaya lokal, meningkatkan kapasitas literasi, serta mengasah jiwa kepemimpinan sebagai modal pembangunan Papua Selatan.
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia memfasilitasi kegiatan ini sebagai jawaban atas kebutuhan ruang kolaboratif bagi gerakan pemuda di wilayah pesisir. Selama ini, berbagai komunitas telah bergerak sendiri-sendiri—maka melalui Animha Youth Fest, penyelenggara ingin menghadirkan tempat yang mampu menghubungkan komunitas, akademisi, pemerintah daerah, dan sekolah dalam satu agenda bersama yang saling menguatkan.
Dialog Kepemudaan, Bedah Film hingga Permainan Tradisional
Rangkaian kegiatan dalam festival ini berlangsung dinamis dan penuh warna. Menu utama acara ialah Dialog Kepemudaan dan Budaya yang menghadirkan Kabid Dispora Papua Selatan, Daniel J Taraneno, M.Pd, Wakil Rektor I Universitas Musamus, Dr Tobias Nggaruaka, M.Pd, serta Ketua KNPI Papua Selatan, David B Kainkamu, S.Kom. Ketiganya berbagi pandangan terkait peran pemuda dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya sekaligus meningkatkan kapasitas literasi.
Selain dialog, Animha Youth Fest 2025 turut menyuguhkan berbagai sesi tematik. Ada Bedah Film Sagu Sep oleh Laurensia Elya Puspita, M.Pd, permainan tradisional Kweritop bersama Paska Marini Thana, M.Pd, Business Matching Noken Toware oleh Yune Anggel Anggelia Rumateray, hingga Gerakan Literasi Terpadu bersama Hajra Yansa, M.Pd. Penampilan budaya dari Duta Pariwisata dan musik dari Bringing Home menambah suasana festival semakin hidup dan menggugah partisipasi peserta.
Berbagai kegiatan tersebut tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkuat identitas budaya yang menjadi jati diri masyarakat Anim Ha.
Bagian dari Program GELIAT untuk Penguatan Literasi Kampung
Animha Youth Fest merupakan bagian dari Program GELIAT (Gerakan Literasi Terpadu), sebuah gerakan yang fokus pada peningkatan kemampuan baca tulis, literasi lingkungan, serta penguatan identitas budaya di tingkat kampung. Melalui program ini, penyelenggara ingin memastikan bahwa literasi tidak hanya hadir di ruang formal, tetapi juga mengakar hingga ke komunitas paling dasar.
Berbagai organisasi pendidikan, komunitas literasi, kepramukaan, serta jejaring seperti Papua Paradise Center dan Komunitas Literasi Polis turut memberikan dukungan melalui jejaring Kosama Pijar Indonesia. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa penguatan literasi di Papua Selatan membutuhkan kebersamaan dari berbagai pihak.
Para peserta yang mengikuti festival ini berharap kegiatan seperti Animha Youth Fest 2025 terus berlangsung, menjadi ruang bertumbuhnya kemitraan baru dan melahirkan gerakan kreatif yang lebih besar di masa depan. Seorang peserta menyampaikan optimisme bahwa pemuda Papua Selatan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan.
“Kami yakin pemuda Anim Ha mampu membawa perubahan dengan kreativitas dan semangat kebudayaan,” ujarnya.