DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Selatan terus memperkuat langkah pencegahan terhadap ancaman hama yang berpotensi mengganggu sektor pertanian dan ketahanan pangan. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan seminar pemaparan hasil pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) di Merauke.
Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menyampaikan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan oleh tim Balai Karantina di berbagai wilayah Papua Selatan. Dari hasil pemantauan tersebut, sejumlah daerah terdeteksi adanya OPTK yang perlu segera ditangani agar tidak menyebar lebih luas.
Adapun lokasi temuan mencakup beberapa distrik di Kabupaten Merauke, antara lain Distrik Jagebob, Tanah Miring, dan Kurik. Selain itu, keberadaan OPTK juga ditemukan di Distrik Jair dan Mandobo (Kabupaten Boven Digoel), Distrik Agats (Kabupaten Asmat), serta di beberapa titik lain di wilayah Kabupaten Mappi. Temuan tersebut menunjukkan perlunya langkah cepat dan terkoordinasi dalam pengendalian hama tanaman di kawasan Papua Selatan.
Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan, Abdul Rasyid, SP, menegaskan bahwa hasil pemantauan ini tidak akan berhenti pada tahap pelaporan semata. Pihak Balai Karantina segera melakukan tindak lanjut guna memastikan penyebaran hama dapat dicegah sedini mungkin.
“Temuan ini akan segera ditindaklanjuti. Verifikasi awal telah dilakukan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas,” ujar Abdul Rasyid.
Ia menambahkan bahwa langkah antisipasi ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam menjaga kualitas hasil pertanian serta memastikan ketahanan pangan tetap terjaga di wilayah Papua Selatan.
Dengan adanya pemetaan menyeluruh dan koordinasi lintas sektor, Balai Karantina berharap masyarakat dan pemangku kepentingan di bidang pertanian dapat lebih waspada terhadap potensi ancaman OPTK. Kegiatan semacam ini juga diharapkan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan karantina tumbuhan yang lebih efektif di masa mendatang.