Hari Jadi ke-3 Papua Selatan: Momentum Meneguhkan Harapan Tanah Anim Ha

Hari Jadi ke-3 Papua Selatan: Momentum Meneguhkan Harapan Tanah Anim Ha

Provinsi Papua Selatan Rayakan Ulang Tahun ke-3, Ini Jejak Perjuangan 20 Tahun-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Tiga tahun bukan waktu yang panjang bagi sebuah daerah untuk berdiri dan membangun jati dirinya, namun bagi Provinsi PAPUA SELATAN, momentum peringatan Hari Jadi ke-3 pada 11 November 2025 menjadi titik penting untuk menegaskan arah masa depan. Setiap tahun perayaan ini mengingatkan kembali betapa panjangnya proses perjuangan hingga PAPUA SELATAN resmi terbentuk sebagai provinsi baru.

Momen ini juga menjadi ruang refleksi bagi masyarakat Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Asmat empat kabupaten yang kini berdiri dalam satu rumah besar bernama PAPUA SELATAN. Sejak awal pendiriannya, provinsi ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan yang selama puluhan tahun menjadi tantangan utama wilayah selatan Papua.

Tak hanya menjadi entitas administratif baru, provinsi ini lahir dari harapan panjang masyarakat yang mendambakan pelayanan publik lebih dekat dan akses pembangunan lebih merata. Dengan Merauke sebagai ibu kota, PAPUA SELATAN diarahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, pemerintahan, dan budaya yang membawa semangat kemajuan bagi Tanah Anim Ha.

Provinsi PAPUA SELATAN resmi berdiri pada 11 November 2022 berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022. Pemekaran ini dilakukan bersamaan dengan pembentukan dua provinsi lain yakni Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih efektif bagi masyarakat di wilayah Papua.

Dalam sejarahnya, perjuangan menghadirkan Provinsi PAPUA SELATAN bukan perkara mudah. Usulan pembentukan provinsi ini telah muncul sejak tahun 2002, kemudian kembali diajukan pada 2020. Dari berbagai dinamika dan proses administratif, PAPUA SELATAN akhirnya diakui sebagai provinsi baru setelah melalui perjalanan hampir dua dekade.

Pada awal perencanaan, pemekaran PAPUA SELATAN sempat mencakup lima kabupaten yakni Merauke, Asmat, Boven Digoel, Mappi, dan Pegunungan Bintang. Namun seiring berjalannya waktu, Kabupaten Pegunungan Bintang memutuskan untuk tidak bergabung. Komposisi wilayah seperti saat ini akhirnya ditetapkan sebagai bentuk final provinsi baru tersebut.

Secara geografis, PAPUA SELATAN berada di dataran rendah yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Rawa-rawa dan aliran sungai besar seperti Digul dan Maro menjadi nadi kehidupan masyarakat setempat. Sagu dan ikan merupakan hasil bumi utama yang menopang kehidupan suku-suku di daerah pesisir dan sungai, seperti Marind, Asmat, Kombay, Koroway, serta Muyu. Semua kelompok masyarakat ini termasuk dalam wilayah adat yang dikenal sebagai Anim Ha.

Kekayaan budaya PAPUA SELATAN menjadi salah satu aset paling berharga. Penggunaan perahu dayung serta tradisi ukiran kayu terutama dari suku Asmat telah lama dikenal hingga mancanegara. Selain itu, kawasan ini memiliki kekayaan alam luar biasa, di antaranya Taman Nasional Wasur yang menjadi habitat beragam fauna seperti cenderawasih, walabi, dan musamus atau rumah semut raksasa yang unik.

 

Dengan pondasi sejarah yang panjang dan potensi sumber daya yang besar, peringatan Hari Jadi ke-3 menjadi momen penting untuk melihat kembali progres pembangunan sekaligus memperkuat komitmen menuju Papua Selatan yang lebih maju dan mandiri.

Sumber: