Bibit Sayuran dari Dinas P2KP Papua Selatan Dorong Ketahanan Pangan Warga Asmat

Dari Pekarangan Jadi Sumber Gizi: Bibit Sayuran Bantu Warga Asmat Mandiri Pangan-Istimewa.-
DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Program penyaluran bibit sayuran di Papua Selatan kini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Inisiatif ini tidak hanya menumbuhkan tanaman di pekarangan warga, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan dan gizi seimbang di tingkat rumah tangga.
Pada Selasa (23/9/2025) lalu, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Selatan menyalurkan bantuan bibit sayuran kepada masyarakat di Kampung Ewer, Agats, Kabupaten Asmat. Bantuan tersebut menjadi bagian dari kegiatan pelatihan pemanfaatan pekarangan rumah dalam program Kebun B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang digagas untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.
Kepala Dinas P2KP Papua Selatan, Paino, menyampaikan bahwa masyarakat di Kampung Ewer telah memanfaatkan bibit tersebut dengan baik. Ia menegaskan, hasil dari penanaman sudah mulai terlihat dan memberikan dampak positif bagi keluarga yang terlibat.
“Bantuan bibit sayuran di Agats sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dan hasilnya bagus,” ujar Paino, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, penyaluran bibit sayuran ini bukan semata untuk memenuhi kebutuhan pangan jangka pendek, melainkan juga untuk membangun kemandirian pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan di sekitar rumah. Melalui pekarangan sederhana, masyarakat diajak menanam berbagai jenis sayuran untuk konsumsi sehari-hari agar kebutuhan gizi keluarga dapat terpenuhi.
“Ini untuk konsumsi pemenuhan gizi rumah tangga dulu. Nanti kalau hasilnya lebih, baru dijual, dan akan dibantu oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk pemasarannya,” jelas Paino.
Program ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga. Dengan adanya bibit sayuran, warga memiliki kesempatan untuk memanfaatkan pekarangan rumah menjadi sumber bahan pangan bergizi tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasokan pasar.
Selain memberikan manfaat ekonomi, kegiatan ini juga mengajarkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap pola konsumsi sehat. Konsep B2SA yang diterapkan menekankan pentingnya pangan yang tidak hanya beragam dan bergizi, tetapi juga seimbang dan aman dikonsumsi. Melalui praktik sederhana seperti menanam sayuran di pekarangan, masyarakat belajar untuk menjaga keseimbangan gizi keluarga dari hasil alam mereka sendiri.
Inisiatif ini pun disambut baik oleh warga, karena selain dapat memenuhi kebutuhan dapur, hasil panen dari bibit sayuran tersebut juga berpotensi menjadi tambahan pendapatan. Dengan pendampingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan, warga diharapkan mampu mengembangkan usaha kecil berbasis hasil pekarangan.
Upaya Dinas P2KP Papua Selatan menyalurkan bibit sayuran ke masyarakat menjadi contoh nyata bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari rumah. Dari sepetak tanah di belakang rumah, warga diajak menanam, merawat, dan memanen hasilnya sebagai sumber pangan sehat dan berkelanjutan.
Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah, diharapkan program ini terus berkembang dan menjadi model kemandirian pangan bagi kampung-kampung lain di Papua Selatan. Karena dari satu bibit kecil, tumbuh harapan besar: terwujudnya keluarga yang sehat, mandiri, dan berdaya.
Sumber: