Tingkat Penghunian Kamar Hotel Juli 2025 Naik, Papua Selatan Catat Lonjakan Tertinggi

BPS: TPK Hotel Juli 2025 Meningkat, Bali dan Papua Selatan Jadi Sorotan--Istimewa.
DISWAY.ID PAPUA SELATAN – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel pada Juli 2025. Secara nasional, TPK mencapai 40,13%, naik 1,68 poin dibandingkan Juni 2025 yang sebesar 38,45%. Meski demikian, angka ini masih lebih rendah dibanding Juli 2024 yang mencapai 43,99%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa TPK hotel berbintang mencatat capaian tertinggi, yakni 52,79%. Angka ini meningkat 2,81 poin dari bulan sebelumnya (49,98%), meski menurun 3,57 poin bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (56,36%).
“TPK hotel klasifikasi bintang tertinggi tercatat di Provinsi Bali, yakni sebesar 67,75% yang didorong oleh banyaknya penyelenggaraan event olahraga dan juga event seni,” jelas Pudji dalam konferensi pers daring, Senin (1/9/2025).
Selain Bali, PAPUA SELATAN juga mencuri perhatian dengan kenaikan signifikan. TPK hotel berbintang di provinsi ini melonjak 11,57 poin, diikuti NTT (8,97 poin) dan NTB (8,82 poin). Pudji menyebut, peningkatan tersebut tidak lepas dari kunjungan tokoh penting ke PAPUA SELATAN.
“Kenaikan ini salah satunya didorong oleh adanya kunjungan tokoh-tokoh besar ke provinsi PAPUA SELATAN seperti Wakil Duta Besar Australia, kemudian Sekretaris Umum Persatuan Gereja Indonesia, dan juga kunjungan dari Uskup Agung,” ujarnya.
Sebaliknya, beberapa daerah justru mengalami penurunan TPK terdalam, yakni Gorontalo (-8,35 poin), Papua Tengah (-6,47 poin), dan Kalimantan Utara (-2,04 poin).
Secara kumulatif Januari–Juli 2025, TPK hotel berbintang tercatat 46,77%, turun 3,54 poin dibanding periode yang sama 2024. Penurunan paling besar terjadi di Aceh, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau.
Hotel Nonbintang Masih Lesu
Untuk klasifikasi hotel nonbintang, TPK Juli 2025 tercatat 26,6%, naik tipis 0,46 poin dari bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan Juli 2024, justru turun 1,42 poin. Bali mencatat tingkat okupansi tertinggi (49,00%), diikuti DKI Jakarta (41,74%) dan NTB (37,88%). Adapun Papua Pegunungan menjadi provinsi dengan TPK terendah, hanya 13,62%.
Sepanjang Januari–Juli 2025, TPK hotel nonbintang mencapai 24,57%, atau turun 1,43 poin dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan terdalam dialami Papua Pegunungan (-10,41 poin), PAPUA SELATAN (-7,82 poin), dan Kalimantan Utara (-7,07 poin).
Rata-rata Lama Menginap
Selain TPK, BPS juga mencatat rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang pada Juli 2025 yang mencapai 1,62 malam, naik tipis dibanding bulan sebelumnya. Tamu asing diketahui lebih lama tinggal (2,52 malam) dibanding tamu domestik (1,47 malam).
Secara wilayah, rata-rata lama menginap terlama tercatat di Papua Tengah (3,11 malam), diikuti Bali (2,75 malam) dan PAPUA SELATAN (2,22 malam). Adapun rata-rata menginap tersingkat terjadi di Sulawesi Tenggara dengan 1,20 malam.
Data ini sekaligus menggambarkan tren pergerakan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang berpengaruh besar terhadap geliat sektor pariwisata dan perhotelan di Indonesia.
Sumber: