DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Upaya mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terus didorong PT PLN (Persero) melalui berbagai langkah kolaboratif, termasuk dengan melibatkan insan media. Pekan ini, belasan jurnalis dari Papua dan Papua Barat mendapat kesempatan menyaksikan langsung dua proyek besar EBT yang menjadi contoh pengembangan energi bersih di Indonesia.
Perjalanan para jurnalis itu berlangsung pada Kamis (20/11), ketika PLN UIW Papua dan Papua Barat membawa total 19 awak media ke Purwakarta, Jawa Barat. Mereka diajak mengunjungi dua instalasi utama: Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang berlokasi di Waduk Cirata. Aktivitas kunjungan ini menjadi ruang pembelajaran langsung tentang bagaimana PLN mengelola energi bersih dalam skala besar.
Sejak pagi, rombongan diajak menelusuri kawasan waduk yang menjadi pusat dua pembangkit tersebut. Para jurnalis dapat melihat bagaimana PLTA dan PLTS Terapung bekerja sebagai bagian dari upaya transformasi energi nasional. Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi PLN untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai arah pengembangan EBT, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Asisten Manager Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PLN UIW Papua dan Papua Barat, Imam Alhakim, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut memiliki tujuan strategis.
Menurutnya, keterlibatan media penting agar publik dapat memperoleh gambaran yang utuh mengenai fokus PLN dalam pengembangan energi bersih.
Ia menegaskan bahwa Papua memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Imam menyampaikan bahwa sebagian besar pembangkit di Papua telah berbasis energi terbarukan.
“Kalau untuk di Papua sendiri potensinya ada bahwa dari 370-an pembangkit kita di sana, 190 pembangkit itu di antaranya dari EBT yang juga nanti proyek pengembangan ini ke depannya sesuai RUPTL kita di 2025–2034 itu sebanyak 59 pembangkit juga itu menggunakan EBT,” jelasnya kepada wartawan di Purwakarta.
Ia menambahkan, sejumlah proyek PLTA di Papua masuk dalam rencana pengembangan jangka panjang PLN. Potensi itu terutama terdapat di beberapa lokasi seperti Amai, Mambramo, dan Kali Digoel, yang dinilai memiliki karakteristik alam mendukung untuk pembangunan pembangkit tenaga air.
Di sisi lain, pengembangan PLTS Terapung juga memiliki peluang besar di wilayah Papua. Imam menyebutkan bahwa banyaknya kawasan perairan dapat menjadi keunggulan tersendiri.
“Nanti bagaimana ke depannya terkait dengan PLTS Terapung itu juga nanti bisa dioptimalkan, diupayakan di sana sesuai dengan karakteristik dan kontur alam di sana,” tutupnya.
Melalui kunjungan ini, PLN berharap pemahaman publik tentang energi bersih semakin berkembang, sekaligus mendorong dukungan terhadap upaya penyediaan energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia timur.