ASMAT, DISWAY.ID — Aksi kekerasan kembali terjadi di Papua Selatan. Seorang warga sipil bernama Indra Guruwardana (24) menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Insiden itu terjadi di Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Minggu (21/9/2025).
Informasi yang dihimpun menyebut, penembakan pertama kali dilaporkan oleh petugas pemerintahan distrik ke Pos Satgas Yonif 123/Rajawali di Distrik Suator. Mereka menyampaikan kabar adanya korban sipil yang ditembak KKB di Kolf Braza.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 07.15 WIT, kelompok bersenjata lengkap tersebut bergerak menggunakan perahu ketinting dari Kampung Kapayap Dua menuju Kampung Ulakin. Setibanya di lokasi, mereka mencari seorang guru. Namun karena guru yang dituju tidak berada di rumah, anaknya, Indra Guruwardana, yang tengah menjaga kios, justru menjadi sasaran tembakan.
Korban ditembak dua kali hingga meninggal dunia di tempat. Setelah itu, pelaku menyeret jenazah korban ke halaman rumah sebelum membakar rumah milik keluarga korban. Aksi brutal ini membuat masyarakat sekitar panik dan memilih melarikan diri ke hutan demi menyelamatkan diri.
Orang tua korban yang berprofesi sebagai guru baru pada sore harinya mendatangi Pos Satgas Yonif 123/Rajawali di Distrik Suator untuk melaporkan kejadian tersebut.
Tindakan Aparat
Kasie Humas Polres Asmat, Ipda Agung Raka, mengonfirmasi bahwa aparat kepolisian telah bergerak cepat ke lokasi. “Personel sudah diberangkatkan dari Distrik Agats sejak Senin pagi pukul 06.00 WIT,” jelas Agung saat dikonfirmasi, Senin (22/9).
Sementara itu, pihak TPNPB-OPM melalui juru bicara Sebby Sambom mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. Ia menyebut pasukan TPNPB Kodap XIV Yahukimo di bawah pimpinan Elkius Kobak dan komandan operasi Kopitua Heluka berada di wilayah Kolf Braza.
Bahkan, mereka juga mengklaim telah menembak mati seorang anggota TNI. “Laporan resmi dari Komandan Batalion Kanibal dan Batalion Yamue dari wilayah operasi TPNPB Kodap XVI Yahukimo di Asmat bahwa kami telah menembak mati satu aparat militer Indonesia di Distrik Kolf Braza,” ujar Sebby dalam pernyataannya.
Dampak Sosial
Peristiwa ini menambah daftar panjang aksi kekerasan KKB di Papua Selatan yang tidak hanya menarget aparat, tetapi juga warga sipil. Ketakutan kini menghantui masyarakat setempat yang terpaksa mengungsi ke hutan. Aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan langkah pengamanan di Distrik Kolf Braza untuk mencegah teror susulan.