Ketika Layanan Kesehatan Tak Lagi Jauh: Program CKG Hadirkan Harapan di Ujung Timur Negeri

Ketika Layanan Kesehatan Tak Lagi Jauh: Program CKG Hadirkan Harapan di Ujung Timur Negeri

Layanan Kesehatan Menembus Perbatasan: Program Cek Kesehatan Gratis Hidupkan Harapan di Bupul-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Layanan kesehatan kini benar-benar hadir hingga ke batas negeri. Di Distrik Bupul, Kabupaten Merauke, PAPUA SELATAN, kehidupan warga perlahan kembali bergairah berkat Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas pemerintah. Program ini bukan sekadar kegiatan medis, melainkan sebuah langkah nyata untuk memastikan tak ada lagi warga yang tertinggal dari akses pelayanan dasar kesehatan.

Program Cek Kesehatan Gratis diluncurkan pada Februari 2025 sebagai bagian dari upaya pemerataan Layanan kesehatan di wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Dengan alokasi anggaran Rp3 triliun, program ini menyasar berbagai kelompok masyarakat mulai dari bayi, balita, ibu hamil, hingga warga lanjut usia.

Cakupan Layanan kesehatan yang diberikan cukup luas, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, jantung, mata, hingga kesehatan jiwa. Fokus utama program ini adalah mendorong masyarakat agar lebih sadar pentingnya pemeriksaan dini dan pencegahan penyakit, bukan hanya menunggu hingga sakit.

Perubahan pendekatan ini menandai pergeseran besar dalam sistem kesehatan nasional — dari yang semula berorientasi pada pengobatan (kuratif) menjadi berfokus pada pencegahan (preventif).

Salah satu kisah inspiratif datang dari Frederikus Jesly Maijai (21 tahun), mantan atlet PON Papua 2020 yang harus menghentikan kariernya karena terdiagnosis Tuberkulosis (TBC). Melalui pemantauan rutin dari tenaga medis dalam program CKG, kondisi Frederikus kini berangsur pulih. Ia menjadi contoh nyata betapa pentingnya Layanan kesehatan berbasis pencegahan yang mampu menjangkau hingga pelosok negeri.

Hingga Juli 2025, sebanyak 764 warga dari 12 kampung di Distrik Bupul telah memanfaatkan program ini, di mana sekitar 21,2 persen di antaranya merupakan warga setempat. Di tengah keterbatasan infrastruktur, capaian ini membuktikan bahwa pemerataan Layanan kesehatan kini semakin dirasakan, bahkan hingga di wilayah perbatasan.

Program ini tidak hanya menghadirkan pemeriksaan kesehatan, tetapi juga membawa pesan edukatif agar masyarakat memahami pentingnya deteksi dini dan menjaga pola hidup sehat. Data menunjukkan, hipertensi menjadi penyakit terbanyak kedua yang terdeteksi di Bupul. Dengan edukasi dan pendampingan rutin, masyarakat diharapkan mampu menekan risiko penyakit tersebut sejak awal.

Lebih dari sekadar memeriksa kesehatan, program CKG juga dirancang sebagai strategi pemerintah untuk menghemat biaya kesehatan nasional dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Dengan penerapan Layanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, warga tak hanya lebih sehat, tapi juga berdaya untuk menjalani kehidupan yang lebih produktif.

Program Cek Kesehatan Gratis kini telah menjangkau jutaan peserta di seluruh Indonesia, dan menargetkan 40 juta penduduk hingga akhir 2025. Model ini sejalan dengan praktik negara maju yang menempatkan pemeriksaan rutin sebagai bagian penting dari sistem kesehatan masyarakat.

 

Kehadiran layanan kesehatan ini menjadi simbol nyata kehadiran negara di setiap penjuru Nusantara. Dari Distrik Bupul, sebuah wilayah yang dulu dianggap jauh dari jangkauan fasilitas medis, kini muncul pesan harapan — bahwa kesehatan bukan lagi hak istimewa bagi mereka yang tinggal di kota besar, melainkan hak setiap warga negara, di mana pun mereka berada.

Sumber: