BPS Catat Wisatawan Papua Selatan Lebih Utamakan Kenyamanan Akomodasi

MERAUKE – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua memperlihatkan pergeseran pola konsumsi wisatawan di Papua Selatan. Wisatawan kini lebih cenderung memilih akomodasi kelas menengah hingga premium dibanding hotel non bintang.

Pada Juli 2025, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Papua Selatan mencapai 60,67 persen, naik signifikan 11,57 poin dari bulan sebelumnya. Sebaliknya, hotel non bintang hanya mencatat TPK sebesar 23,75 persen, dengan kenaikan yang relatif kecil.

BPS juga mencatat peningkatan Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) di hotel bintang, dari 1,92 hari pada Juni menjadi 2,22 hari di Juli 2025. Sementara itu, RLMT hotel non bintang justru turun menjadi 1,31 hari.

Kepala BPS Papua, Adriana H. Carolina, menilai tren ini sebagai sinyal positif bagi sektor pariwisata. “Meningkatnya minat terhadap hotel bintang serta RLMT yang membaik di segmen menengah menunjukkan bahwa wisatawan mulai memperhitungkan kualitas kenyamanan dan pengalaman dalam memilih akomodasi,” ujarnya, Senin (1/9/2025).

Fenomena tersebut erat kaitannya dengan daya tarik objek wisata unggulan Papua Selatan, seperti Taman Nasional Wasur. Destinasi yang menawarkan savana, rawa, hutan mangrove, dan keanekaragaman hayati khas Papua Selatan ini biasanya menarik wisatawan yang memilih tinggal lebih lama dengan fasilitas memadai.

Kondisi geografis yang menuntut akses dan akomodasi lebih nyaman membuat hotel bintang tiga dan empat menjadi opsi favorit. Tren ini sekaligus membuka peluang bagi pengusaha hotel untuk mengembangkan layanan premium, fasilitas penunjang, hingga paket wisata jangka panjang.

 

Di sisi lain, hotel non bintang diharapkan dapat bertahan dengan strategi berbeda, seperti tarif kompetitif, layanan unik, atau paket wisata singkat, agar tetap relevan di pasar yang kini lebih menekankan pengalaman dan kenyamanan.

Sumber: