Asosiasi Perempuan Asli Papua Selatan Gelar Kongres Perdana di Merauke

Asosiasi Perempuan Asli Papua Selatan Gelar Kongres Perdana di Merauke

Perempuan Adat Papua Selatan Bersatu, Siap Gelar Kongres Perdana di Merauke-Istimewa.-

MERAUKE, DISWAY.ID PAPUA SELATANPerempuan adat dari berbagai suku di Papua Selatan tengah bersiap mencatat sejarah baru. Asosiasi Perempuan Asli Papua Selatan akan menggelar Kongres Perdana pada 8–10 Oktober 2025 di Kabupaten MERAUKE.

Kongres ini menjadi momentum penting untuk menyatukan suara, memperkuat identitas, sekaligus menegaskan peran Perempuan adat dalam menjaga tanah dan budaya mereka.

Ketua Formatur Persiapan Kongres Pertama, Natalia Paskalina Teraka, menegaskan bahwa forum ini akan melibatkan perwakilan dari delapan kultur asli Papua Selatan: Malind, Muyu, Auyu, Wambon, Asmat, Biyagar, Yagai, Korowai, dan Kombai.

“Ada 30 peserta yang akan hadir mewakili delapan kultur ini. Mereka datang membawa suara dari komunitas masing-masing untuk bersama membahas masa depan Perempuan adat Papua Selatan,” ujar Natalia, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, kongres ini bukan sekadar acara formal, melainkan ruang bersama untuk memperkuat posisi dan martabat Perempuan adat. Pasalnya, selama ini perempuan kerap terpinggirkan dalam proses pembangunan maupun pengambilan keputusan.

Berbagai isu strategis akan dibahas, mulai dari identitas Perempuan adat, tantangan sosial dan budaya, hingga strategi pemberdayaan yang berlandaskan nilai lokal. Selain itu, peran perempuan dalam menjaga tanah adat, menghadapi modernisasi, dan memperkuat solidaritas antar-suku juga akan menjadi agenda penting.

“Kami ingin perempuan berbicara, bukan hanya tentang kebutuhan hari ini, tapi juga warisan nilai untuk generasi berikutnya. Ini saatnya Perempuan adat bicara sebagai subjek, bukan objek,” tegas Natalia.

Ia menambahkan, kongres ini harus menjadi ruang netral, jauh dari kepentingan jabatan maupun ego pribadi. “Lepaskan semua embel-embel. Di kongres ini, kita duduk sebagai perempuan Papua Selatan. Kita bicara dari hati, dan bergerak bersama. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain,” katanya.

 

Kongres Perdana Asosiasi Perempuan Asli Papua Selatan diharapkan menjadi pijakan awal lahirnya gerakan kolektif yang mampu memperkuat peran perempuan adat dalam pembangunan, budaya, dan masa depan tanah Papua Selatan.

Sumber: