Pemerintah Genjot Proyek Strategis Nasional di Wanam, Papua Selatan

Zulhas Terima Inpres Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan Papua Selatan-Istimewa.-
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melaporkan progres percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, air, dan energi di Papua Selatan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Selasa (16/9/2025).
Sebelum menyampaikan laporan kepada Presiden, Zulhas mengaku lebih dulu menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah menteri dan pejabat terkait. Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Direktur Utama Agrinas Pangan Nusantara Joao Angelo De Sousa Mota, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, serta Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo.
“Di kantor saya hadir Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri ATR Pak Nusron Wahid, Agrinas Pangan Pak Joao, dari Bappenas Pak Rachmat Pambudy, Gubernur Papua Selatan, dan Ketua DPD Papua Selatan,” ujar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan.
Menurutnya, rapat tersebut fokus membahas percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan di Merauke, tepatnya di Wanam, yang ditetapkan sebagai salah satu titik Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Insya Allah semua perubahan tata ruang, surat-menyurat seperti HGU dan lain yang diperlukan, kita akan selesaikan,” tegas Zulhas.
Zulhas juga mengungkapkan bahwa dirinya baru saja menerima Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat proyek tersebut.
“Saya baru dapat Inpres, tiga minggu itu sudah diproses hampir satu tahun, belum jadi. Tapi mudah-mudahan sampai akhir bulan selesai semuanya,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan pembukaan lahan mencapai 1 juta hektare. Dari jumlah tersebut, Menteri Kehutanan melaporkan sudah ada sekitar 481 ribu hektare yang siap digunakan.
“Yang sudah ditata ruang tadi laporan Menteri Kehutanan 481 ribu hektare. Targetnya nanti satu juta lebih,” kata Zulhas.
Kawasan strategis di Wanam ini diproyeksikan menjadi pusat cadangan pangan nasional melalui program cetak sawah seluas 1 juta hektare, yang akan ditopang pembangunan infrastruktur pendukung seperti bandara, pelabuhan, dan jaringan irigasi. Selain sektor pangan, kawasan tersebut juga dirancang untuk memperkuat ketahanan energi serta mendukung pengembangan industri pertahanan nasional.
Sumber: