Jaringan Internet Papua Selatan Terganggu, Warga Pertanyakan Pola Putus Kabel Laut

Jaringan Internet Papua Selatan Terganggu, Warga Pertanyakan Pola Putus Kabel Laut

Bukan Sekadar Teknis, Kabel Laut Putus di Papua Selatan Picu Dugaan Pola Misterius--Istimewa.

DISWAY.ID PAPUA SELATAN – Saat kabel laut kembali terputus di Merauke, denyut kehidupan seakan ikut terhenti. Ruang kelas yang biasanya ramai mendadak senyap karena perangkat belajar daring tak bisa diakses. Di pasar, pedagang kecil yang menggantungkan transaksi pada pembayaran digital pun lumpuh, sementara di rumah-rumah warga hanya bisa menatap layar ponsel yang menampilkan tanda no signal.

Keterputusan jaringan internet di PAPUA SELATAN bukan hanya gangguan teknis, melainkan pukulan bagi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Lebih dari itu, muncul kembali pertanyaan lama: mengapa insiden ini hampir selalu berulang setiap tahun, bahkan di bulan yang sama?

Misteri yang Selalu Datang Kembali

Sejak 2018, kabar tentang kabel optik bawah laut yang putus di wilayah Merauke terus berulang. Penjelasan teknis memang sering disampaikan: kabel terseret jangkar kapal, digerus pukat nelayan, digigit ikan, atau terguncang arus bawah laut.

Data global pun sejalan. Submarine Telecoms Forum dalam Submarine Cable Almanac 2019 mencatat lebih dari 70 persen kerusakan kabel laut di dunia disebabkan aktivitas manusia. Hal itu membuat alasan teknis tampak logis.

Namun, di PAPUA SELATAN, masyarakat kerap mencium kejanggalan. “Kalau memang murni teknis, mengapa waktunya hampir selalu sama tiap tahun?” ucap seorang warga Merauke penuh curiga. Bisik-bisik di warung kopi pun tak terelakkan: apakah ini hanya nasib buruk, atau ada faktor lain yang tak pernah diungkapkan?

Teknis atau Ada Pola Tersembunyi?

kabel optik bawah laut memang rentan. Penelitian Luan et al. dalam Submarine Cable Networks (2014) menyebut, kerusakan kabel laut lebih sering dipicu aktivitas manusia ketimbang bencana alam. Maka, wajar bila pihak operator menyebut faktor teknis sebagai penyebab utama.

Tetapi, ketika insiden terus berulang dengan pola waktu yang hampir sama, wajar pula jika masyarakat mulai mempertanyakan transparansi. Apakah benar murni masalah teknis, atau ada kepentingan lain yang tersembunyi di balik layar?

 

Bagi warga Papua Selatan, jawaban ini penting. Sebab, di era digital, jaringan internet bukan sekadar fasilitas, melainkan nadi kehidupan yang menghubungkan pendidikan, ekonomi, dan komunikasi dengan dunia luar.

Sumber: