Supply Bitcoin Hampir Habis, Apa Dampaknya untuk Harga dan Investor?

Senin 18-08-2025,11:47 WIB
Reporter : Rifaa Ayuni
Editor : Rifaa Ayuni

DISWAY.ID PAPUA SELATAN – Supply Bitcoin semakin mendekati batas maksimal yang hanya berjumlah 21 juta BTC. Hingga kini, sekitar 19,9 juta Bitcoin sudah beredar di pasar, atau lebih dari 94% total pasokan. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan investor: apa dampaknya bagi harga, strategi investasi, dan masa depan aset kripto terbesar di dunia ini?

Supply Bitcoin Hampir Sentuh Batas Maksimal

Bitcoin dikenal dengan sistem supply terbatas, yang menjadi salah satu alasan mengapa ia sering disebut “emas digital”. Dari total 21 juta BTC, kini hanya tersisa sekitar 1,1 juta BTC yang belum ditambang.

Dengan mekanisme halving yang terjadi setiap empat tahun, reward untuk penambang terus berkurang. Hal ini memperlambat laju pertambahan supply baru, sementara permintaan dari investor ritel maupun institusi semakin meningkat.

Kondisi tersebut membuka peluang terjadinya tekanan kelangkaan, yang pada akhirnya bisa mendorong harga Bitcoin menuju level yang lebih tinggi.

Halving dan Efek Kelangkaan

Sejarah menunjukkan, setiap kali halving terjadi, harga Bitcoin cenderung mengalami lonjakan dalam jangka menengah hingga panjang. Halving terakhir pada 2024 menjadi pengingat bahwa supply baru yang masuk ke pasar kini jauh lebih kecil.

Bagi banyak investor, inilah momen penting untuk akumulasi. Mereka percaya hukum ekonomi sederhana berlaku: semakin terbatas supply, semakin tinggi nilai aset tersebut.

Dampak bagi Investor Jangka Pendek dan Panjang

Bagi trader jangka pendek, supply Bitcoin yang semakin terbatas bisa berarti volatilitas lebih tinggi. Pergerakan harga akan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar, aksi jual-beli besar, hingga masuknya modal institusi.

Sebaliknya, bagi investor jangka panjang, kelangkaan supply adalah salah satu alasan paling kuat untuk terus memegang Bitcoin. Institusi keuangan global pun sudah mulai menambah eksposur melalui instrumen seperti ETF Bitcoin, yang semakin memperkuat fundamental pasar.

Outlook: Menuju Rekor Harga Baru?

Dengan market cap saat ini yang berada di kisaran $2,33 triliun dan volume perdagangan harian yang sempat melonjak lebih dari 30%, sinyal kuat terlihat bahwa likuiditas baru terus mengalir ke pasar.

Jika tren ini berlanjut, supply Bitcoin yang makin menipis bisa menjadi katalis besar untuk kenaikan harga. Beberapa analis bahkan memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan harga Bitcoin bisa menembus $150,000 atau lebih.

Kesimpulan

Supply Bitcoin yang mendekati batas maksimal 21 juta BTC bukan sekadar isu teknis, melainkan faktor fundamental yang bisa menentukan arah pasar kripto di masa depan.

 

Bagi trader, volatilitas harga mungkin menghadirkan peluang jangka pendek. Namun, bagi investor jangka panjang, kelangkaan supply inilah yang semakin menguatkan posisi Bitcoin sebagai aset lindung nilai dengan prospek pertumbuhan berkelanjutan.

Kategori :

Terpopuler