disway.id Papua Selatan -- Pariwisata alam berbasis kearifan lokal bukan sekadar tentang keindahan panorama, melainkan juga upaya pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat. Inilah yang tengah diperjuangkan oleh Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Papua Selatan, yang mendesak pemerintah setempat untuk lebih serius menggarap potensi wisata berkelanjutan di wilayah mereka.
Pariwisata Alam: Penyelamat Hutan Papua Selatan Sekretaris MASATA Papua Selatan, Ernes Broning Kakisina, menegaskan bahwa pengembangan wisata alam berbasis kearifan lokal bisa menjadi solusi untuk menjaga kelestarian hutan. Pasalnya, hutan di Papua Selatan menyimpan daya tarik luar biasa bagi wisatawan mancanegara, terutama mereka yang ingin menikmati keaslian alam, kehidupan tradisional masyarakat adat, serta keragaman satwa endemik seperti cenderawasih, kasuari, dan ular hijau Papua. "Wisatawan datang bukan hanya untuk melihat pemandangan, tapi juga merasakan langsung interaksi dengan budaya lokal, seperti proses berburu tradisional atau pengolahan sagu," ujar Ernes. Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Lokal Kehadiran wisatawan tidak hanya menguntungkan dari segi lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat. Mulai dari pemilik kawasan hutan, pemandu wisata, hingga penyedia jasa transportasi dan porter, semuanya mendapat manfaat finansial dari industri pariwisata ini. "Ketika masyarakat merasakan langsung manfaat ekonomi dari hutan, mereka akan lebih terdorong untuk menjaganya. Hutan adalah 'piring makan' mereka," tambah Ernes. Pemandu Wisata Senior sebagai Pelopor Pengembangan wisata alam di Papua Selatan sebenarnya sudah dirintis oleh dua pemandu wisata senior, Andreas Mahuze dan Bony Kondahon, yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Keduanya telah membuka sejumlah destinasi di Merauke, Mappi, dan Boven Digoel, yang kini menjadi favorit wisatawan mancanegara. Berdasarkan catatan MASATA, dalam setahun terakhir, setidaknya 128 wisatawan asing telah menjelajahi hutan Papua Selatan, baik secara perorangan maupun berkelompok. Kunjungan mereka tidak hanya mendatangkan pendapatan, tetapi juga menempatkan Papua Selatan sebagai destinasi wisata alam bergengsi di kancah internasional. Tantangan dan Harapan ke Depan Meski potensinya besar, sektor pariwisata di Papua Selatan masih belum menjadi prioritas pemerintah. Padahal, dengan dukungan kebijakan yang tepat, pariwisata bisa menjadi garda terdepan dalam pelestarian hutan dan budaya lokal. MASATA mendesak pemerintah segera menyusun Rencana Induk Pembangunan Pariwisata dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. "Kawasan hutan yang sudah dikembangkan sebagai destinasi wisata harus dilindungi dan dimasukkan dalam dokumen perencanaan daerah," tegas Ernes. Ketua MASATA Papua Selatan, Andreas Mahuze, dan Wakil Ketua Bony Kondahon, siap mendukung pemerintah jika ada komitmen nyata untuk memajukan pariwisata. "Kami punya pengalaman dan jaringan. Jika pemerintah serius, kami siap membantu," tandas mereka. Kesimpulan Pariwisata berbasis kearifan lokal bukan hanya tentang promosi destinasi, melainkan juga upaya menjaga warisan alam dan budaya untuk generasi mendatang. Masyarakat Sadar Wisata telah membuktikan bahwa hutan bisa memberi nilai ekonomi tanpa harus ditebang. Kini, tinggal menunggu respons pemerintah untuk menjadikan Papua Selatan sebagai contoh pariwisata berkelanjutan di Indonesia.Masyarakat Sadar Wisata Papua Selatan: Selamatkan Hutan Melalui Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Senin 07-07-2025,06:45 WIB
Reporter : Rifaa Ayuni
Editor : Rifaa Ayuni
Kategori :
Terkait
Senin 07-07-2025,07:06 WIB
PT. Papua Agro Lestari Tanam Bibit Pohon Buah, Wujud Nyata Komitmen Lingkungan
Senin 07-07-2025,06:56 WIB
Menikmati Pesona Pantai Onggaya: Permata Tersembunyi Papua Selatan
Senin 07-07-2025,06:45 WIB
Masyarakat Sadar Wisata Papua Selatan: Selamatkan Hutan Melalui Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Senin 07-07-2025,06:35 WIB
Paskalis Imadawa Hadiri Syukuran 25 Tahun Imamat Pastor Hendrikus di Pedalaman Papua
Senin 07-07-2025,06:22 WIB
Apolo Safanpo Targetkan Kantor Pemerintahan Papua Selatan Rampung Desember 2025
Terpopuler
Senin 07-07-2025,06:35 WIB
Paskalis Imadawa Hadiri Syukuran 25 Tahun Imamat Pastor Hendrikus di Pedalaman Papua
Senin 07-07-2025,07:06 WIB
PT. Papua Agro Lestari Tanam Bibit Pohon Buah, Wujud Nyata Komitmen Lingkungan
Senin 07-07-2025,06:22 WIB
Apolo Safanpo Targetkan Kantor Pemerintahan Papua Selatan Rampung Desember 2025
Senin 07-07-2025,06:56 WIB
Menikmati Pesona Pantai Onggaya: Permata Tersembunyi Papua Selatan
Senin 07-07-2025,06:45 WIB
Masyarakat Sadar Wisata Papua Selatan: Selamatkan Hutan Melalui Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Terkini
Senin 07-07-2025,07:06 WIB
PT. Papua Agro Lestari Tanam Bibit Pohon Buah, Wujud Nyata Komitmen Lingkungan
Senin 07-07-2025,06:56 WIB
Menikmati Pesona Pantai Onggaya: Permata Tersembunyi Papua Selatan
Senin 07-07-2025,06:45 WIB
Masyarakat Sadar Wisata Papua Selatan: Selamatkan Hutan Melalui Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Senin 07-07-2025,06:35 WIB
Paskalis Imadawa Hadiri Syukuran 25 Tahun Imamat Pastor Hendrikus di Pedalaman Papua
Senin 07-07-2025,06:22 WIB