Kerja Sama Pengembangan Energi Terbarukan, Papua Selatan Ambil Langkah Antisipatif

Kerja Sama Pengembangan Energi Terbarukan, Papua Selatan Ambil Langkah Antisipatif

Papua Selatan Bidik Kemandirian Energi Terbarukan Lewat Kerja Sama Strategis-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATANDorongan menuju kemandirian energi kini mulai menjadi fokus strategis bagi Pemerintah Provinsi PAPUA SELATAN. Seiring bertumbuhnya aktivitas pembangunan dan proyeksi peningkatan populasi di masa mendatang, sektor energi mulai dilihat sebagai kunci yang menjadi penentu arah pertumbuhan wilayah. Kebutuhan energi yang semula dianggap belum mendesak, diperkirakan akan melonjak signifikan sejalan dengan lahirnya berbagai lembaga, institusi pendidikan, dan aktivitas swasta yang akan berkembang pada tahun-tahun mendatang.

 

Kesadaran tersebut membuat pemerintah daerah bergerak cepat untuk mengambil langkah antisipatif. Energi tidak lagi dipandang sebatas komoditas penunjang, melainkan sebagai fondasi keberlangsungan peradaban modern. Tanpa energi, aktivitas masyarakat, perekonomian, hingga sistem pelayanan publik akan berjalan di tempat. Ketergantungan terhadap sumber energi yang semakin menipis dan tidak bisa diperbarui menjadi persoalan yang tidak dapat dihindari.

 

Dalam momentum penandatanganan nota kesepahaman antara PT HDF Energy Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua Selatan, Gubernur Apolo Safanpo menggarisbawahi pentingnya pengembangan energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang. Kegiatan yang digelar di Swissbel-Hotel Merauke pada Rabu, 3 Desember 2025 tersebut sekaligus menandai langkah awal kerja sama yang dinilai strategis bagi masa depan energi Papua Selatan.

 

Menurut Gubernur Apolo Safanpo, teknologi energi terbarukan yang selama ini dikembangkan PT HDF Indonesia akan diperluas ke wilayah Papua Selatan. Menariknya, teknologi tersebut mampu menghasilkan energi besar hanya dari sumber yang sangat kecil.

 

“Membutuhkan sumber yang sangat kecil dari satu meter kubik air bisa menghasilkan energi yang sangat besar,” ujarnya.

 

Ia menegaskan bahwa pengembangan energi terbarukan tidak hanya ditujukan untuk kebutuhan pemerintah provinsi dan kabupaten, namun juga untuk lembaga swasta dan yayasan yang akan tumbuh seiring perkembangan Papua Selatan.

 

“Ini kita akan kembangkan di Papua Selatan untuk memenuhi kebutuhan energi baik di provinsi, kabupaten maupun oleh lembaga-lembaga, yayasan swasta yang akan tumbuh dan berkembang di Papua Selatan,” katanya.

 

Meski saat ini kebutuhan energi belum mencapai angka besar, proyeksi pertumbuhan populasi dan pembangunan wilayah menjadi pertimbangan utama.

 

“Saat ini kebutuhan energi di Papua Selatan belum besar tetapi dari proyeksi pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah dimasa mendatang Papua Selatan bakal membutuhkan jumlah energi yang sangat besar,” ungkapnya.

 

Lebih jauh, Gubernur Apolo Safanpo menilai bahwa kerja sama lintas pihak merupakan langkah nyata yang harus ditempuh.

 

“Oleh karena itu kita membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, untuk mengembangkan potensi-potensi energi baru terbarukan di wilayah Provinsi Papua Selatan,” ujarnya.

 

Dalam sambutannya ia juga menekankan makna energi bagi keberlangsungan hidup. Tanpa energi, alam semesta akan berada dalam kondisi stagnan.

 

“Jadi, aktivitas didalam semesta ini membutuhkan energi, kalau tidak ada energi maka seluruh alam semesta ini mati, stagnan,” ucapnya.

 

Ia menjelaskan, terdapat dua jenis energi yang dikenal di alam: energi yang tidak dapat diperbaharui dan energi yang bisa diperbaharui.
Energi yang tidak bisa diperbarui seperti fosil oil, batu bara, dan gas alam jumlahnya kian menurun dari waktu ke waktu.

Sumber: