OKP Papua Selatan Hadapi Keterbatasan dan Dinamika Sosial, KNPI Tekankan Penguatan Kolaborasi

OKP Papua Selatan Hadapi Keterbatasan dan Dinamika Sosial, KNPI Tekankan Penguatan Kolaborasi

Tantangan OKP Papua Selatan: Minim Sumber Daya hingga Kompleksitas Sosial Budaya-Istimewa.-

DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Organisasi kepemudaan di Papua Selatan memegang peranan penting dalam menggerakkan potensi generasi muda. Namun, upaya tersebut tidak selalu berjalan mulus. Berbagai dinamika internal hingga tekanan eksternal membuat OKP di wilayah ini harus bekerja lebih keras untuk memastikan setiap program yang disusun benar-benar memberi dampak bagi masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan beradaptasi dan membangun kerja sama lintas sektor menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar.

 

Tantangan terbesar yang kini dihadapi OKP Papua Selatan adalah keterbatasan sumber daya. Minimnya dukungan finansial, kapasitas sumber daya manusia yang belum merata, serta akses informasi yang terbatas menjadi hambatan yang cukup memengaruhi efektivitas program. Situasi tersebut membuat para pengurus dan anggota harus mengerahkan upaya tambahan agar kegiatan yang telah disusun tetap dapat terlaksana.

 

Antonius Bambang E. Susilo, S.Hut., M.Si., Wakil Ketua I KNPI Papua Selatan, menegaskan pentingnya kesiapan organisasi kepemudaan dalam menghadapi realitas tersebut. “OKP harus mampu beradaptasi dengan tantangan eksternal melalui koordinasi dan kolaborasi yang kuat,” ujarnya saat ditemui di Hotel Halogen, Kamis (27/11/2025).

 

Selain persoalan sumber daya, koordinasi yang belum optimal juga menjadi tantangan tersendiri. Minimnya komunikasi antarorganisasi maupun dengan pemangku kepentingan membuat sejumlah program terkesan tumpang tindih. Kondisi ini bukan hanya menurunkan efisiensi, tetapi juga mengurangi potensi manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas.

 

Di sisi lain, kondisi sosial dan budaya di Papua Selatan turut memberi tekanan tambahan bagi OKP. Kompleksitas isu seperti konflik sosial, kesenjangan ekonomi, hingga masalah kesehatan masyarakat menjadi faktor yang mempengaruhi ruang gerak organisasi kepemudaan. Situasi tersebut menuntut OKP untuk merancang program yang lebih responsif dan inklusif, serta memastikan agenda mereka tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.

 

Dengan berbagai tantangan yang ada, OKP Papua Selatan didorong untuk terus membangun strategi yang adaptif, memperkuat kolaborasi, dan menempatkan kepentingan masyarakat sebagai orientasi utama gerakan kepemudaan. Hanya dengan cara itu, program yang telah disusun dapat memberikan dampak nyata bagi generasi muda maupun pembangunan daerah.

Sumber: