177 Warga Boven Digoel Keracunan Makanan Saat Acara Kampanye, Apa Penyebabnya?

177 Warga Boven Digoel Keracunan Makanan--Istimewa.
disway.id Papua Selatan -- Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, diguncang insiden keracunan massal yang menimpa ratusan warganya. Kejadian ini terjadi usai mereka mengonsumsi makanan yang dibagikan dalam acara kampanye salah satu pasangan calon bupati setempat.
Gejala Keracunan dan Kondisi Korban
Sebanyak 177 warga Boven Digoel dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala seperti mual, pusing, dan diare. Menurut keterangan warga, makanan yang dibagikan terasa agak asam, menimbulkan kecurigaan bahwa hidangan tersebut telah basi atau terkontaminasi.
Dari total korban, 20 orang masih menjalani perawatan medis, dengan 17 di antaranya merupakan anak-anak. Kondisi ini semakin memicu keprihatinan mengingat anak-anak lebih rentan terhadap efek keracunan makanan.
Respons Paslon dan Pemeriksaan Awal
Pasangan calon yang menggelar kampanye di Distrik Mandobo mengakui adanya keterlambatan dalam pendistribusian makanan. Mereka menyatakan kesediaan untuk bertanggung jawab atas insiden ini dan berkoordinasi dengan pihak berwenang.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boven Digoel bersama kepolisian sedang melakukan pemeriksaan mendalam terhadap sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan. Hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti terjadinya kasus ini.
Apa yang Harus Diwaspadai?
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama dalam penyelenggaraan acara yang melibatkan banyak orang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Kualitas makanan harus dipastikan segar dan layak konsumsi.
-
Waktu pendistribusian harus tepat untuk menghindari makanan basi.
-
Pemeriksaan kesehatan sebelum membagikan makanan dapat mencegah risiko keracunan.
Insiden ini juga menyoroti pentingnya kehati-hatian warga Boven Digoel dalam menerima makanan dari acara-acara serupa. Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Sumber: