Pasca Pemekaran DOB, Apolo Safanpo Perkuat Basis Data Perkebunan Sawit Papua

Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo--Istimewa.
disway.id Papua Selatan -- Gubernur Apolo Safanpo mengambil langkah strategis dalam mengawal transparansi pengelolaan perkebunan kelapa sawit di wilayahnya. Pada Kamis (19/6/2025), ia secara resmi menerima dokumen komprehensif hasil evaluasi perizinan sawit dari Pemerintah Provinsi Papua.
Penyerahan ini menjadi titik penting pasca pemekaran tiga Daerah Otonomi Baru (DOB), termasuk Papua Selatan.
Dari Kompilasi hingga Integrasi: Jejak Digitalisasi Sawit Papua
Menurut Apolo Safanpo, data yang diserahkan merupakan hasil kerja panjang selama 2020–2022. Prosesnya mencakup tiga tahap krusial:
-
Kompilasi data dari seluruh kabupaten di Papua,
-
Verifikasi lapangan untuk memastikan akurasi,
-
Integrasi ke dalam Sistem Data Strategis Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS PK).
"Kegiatan ini mendukung kebijakan satu peta di sektor sawit, sesuai amanat Perpres No. 54/2018 dan Inpres No. 8/2018," tegas Apolo. Kebijakan tersebut fokus pada penundaan izin baru, evaluasi lahan eksisting, dan peningkatan produktivitas kebun.
Pemekaran DOB dan Penyesuaian Kewenangan
Pasca pemekaran 2022, kewenangan pengelolaan sawit dibagi berdasarkan wilayah DOB baru. Dari 50 perusahaan yang terekam di 8 kabupaten, Papua Selatan menerima data untuk tiga kabupaten:
-
Merauke
-
Boven Digoel
-
Mappi
Sementara dua kabupaten lainnya Nabire dan Mimika, menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua Tengah. "Data ini menjadi dasar koordinasi kami dengan Bapperida dan DPMPTSP untuk memastikan validitasnya," tambah Apolo.
Ke Depan: Kolaborasi untuk Data Akurat
Apolo Safanpo menekankan pentingnya sinergi antarlembaga. Kedepan, tim gabungan akan memperbarui data secara berkala agar sesuai dengan kondisi lapangan.
Langkah ini tidak hanya mencegah tumpang tindih perizinan, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di tanah Papua.
"Dengan data yang terpadu, kita bisa mengambil keputusan tepat untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," pungkasnya.
Sumber: