DISWAY.ID PAPUA SELATAN - Menjelang periode libur akhir tahun, kebutuhan energi di berbagai daerah biasanya meningkat signifikan, terutama untuk transportasi dan aktivitas logistik. Papua Selatan menjadi salah satu wilayah yang bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan tersebut. Demi memastikan tidak ada gangguan dalam distribusi maupun kebutuhan masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengambil langkah strategis dengan memperkuat stok solar subsidi di kawasan ini.
Upaya penambahan stok ini tidak hanya berfungsi sebagai antisipasi kebutuhan yang meningkat, tetapi juga sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kelancaran aktivitas masyarakat. Di tengah tantangan rantai distribusi yang tersebar di wilayah geografis luas dan beragam moda transportasi, Pertamina memastikan suplai tetap berjalan optimal.
Pertamina Patra Niaga pun secara khusus mengirim tambahan suplai solar subsidi sebanyak 3,5 juta liter ke Papua Selatan. Pasokan tersebut telah tiba di Fuel Terminal (FT) Merauke pada Sabtu (22/11). Kehadiran suplai baru ini diharapkan memperkuat ketersediaan energi untuk masyarakat dan sektor transportasi yang mulai bersiap menyambut masa liburan.
Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Ispiani Abbas, menegaskan bahwa kebutuhan di lapangan terus dipantau agar stok tetap terjaga. Ia memastikan penguatan suplai berjalan secara berkelanjutan.
“Sejak akhir pekan lalu, stok Solar subsidi di FT maupun SPBU di area Papua Selatan sudah ada tambahan suplai dan dalam kondisi baik. Khusus area Boven Digoel sejak tiba pada Sabtu lalu sudah disuplai sekitar 500 ribu liter,” ujar Ispiani.
Untuk memastikan distribusi berjalan lancar hingga ke wilayah-wilayah yang membutuhkan, Pertamina melakukan sejumlah langkah penyesuaian operasional. Mengingat proses distribusi solar di Papua Selatan mengandalkan jalur multimoda dari kapal hingga mobil tangki dibutuhkan koordinasi intensif agar suplai tepat waktu.
“Kami menyiapkan tambahan jam penyaluran termasuk hari libur serta berkoordinasi erat dengan Pemerintah Daerah tentang jadwal suplai sehingga layanan bisa berjalan maksimal,” jelasnya.
Selain menjaga kelancaran distribusi, Pertamina juga memperketat pengawasan penyaluran solar subsidi melalui pengecekan QR Code di seluruh SPBU. Mekanisme ini menjadi salah satu instrumen untuk mencegah penyalahgunaan yang berpotensi merugikan masyarakat.
“Pembelian Solar subsidi sudah ditentukan sesuai jenis kendaraannya, karenanya operator SPBU juga terus kami ingatkan, cek kembali data kendaraan yang membeli Solar dengan QR Code yang ditunjukkan. Kami tidak segan memberikan sanksi kepada SPBU jika terbukti melakukan pelanggaran penyaluran produk subsidi,” tegas Ispiani.
Pertamina juga memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menekan pelanggaran, terutama terkait praktik ilegal seperti pemalsuan pelat nomor atau penggunaan tangki modifikasi. Setiap laporan masyarakat melalui Pertamina Contact Center 135 menjadi dasar penindakan lebih lanjut.
“Sebagai badan usaha, Pertamina Patra Niaga hanya bisa melakukan penindakan apabila pelanggaran dilakukan oleh SPBU. Karenanya kami menggandeng dan berkoordinasi erat dengan APH untuk melakukan penindakan terhadap pelanggaran hukum dengan modus seperti pemalsuan plat nomor kendaraan dan tanki modifikasi,” tukas Ispiani.
Menutup pernyataannya, Ispiani mengimbau masyarakat agar turut berpartisipasi dalam mengawasi penyaluran solar subsidi. Setiap informasi mengenai dugaan penyimpangan dapat dilaporkan langsung melalui Pertamina Contact Center 135.