DISWAY.ID PAPUA SELATAN – Gigi merupakan aset berharga yang tidak hanya berperan dalam proses mengunyah, tetapi juga menjadi penunjang penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Salah satu kondisi yang sering menjadi perbincangan terkait estetika senyum adalah gigi gingsul. Di balik anggapan bahwa gigi gingsul memberi karakter yang manis, tersimpan sejumlah fakta medis yang penting untuk diketahui.
Lantas, apa sebenarnya gigi gingsul itu? Secara medis, kondisi ini terjadi ketika gigi taring mengalami keterlambatan pertumbuhan, yang mengakibatkan kepadatan gigi berlebihan atau overcrowding. "Pada umumnya, gigi taring akan tumbuh setelah gigi susu tanggal. Akan tetapi, dalam kondisi ini, gigi tersebut tumbuh lebih lambat. Alhasil, ruang yang seharusnya ditempati oleh gigi taring diambil oleh gigi lain di sekitarnya," jelas para ahli. Akibatnya, gigi taring pun tumbuh pada posisi yang tidak normal, seperti menonjol keluar, masuk ke dalam, atau bahkan tertanam di dalam gusi. Banyak orang yang mengalaminya merasa kurang nyaman dengan penampilan gigi mereka yang terlihat tidak rata. Dampak Gigi Gingsul Melampaui Penampilan Selain berdampak pada estetika, gigi gingsul juga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Salah satunya adalah peningkatan risiko bau mulut yang tidak sedap. "Ini terjadi karena gigi yang tidak tumbuh dengan sempurna lebih rentan mengalami kerusakan, seperti gigi berlubang," tambahnya. Posisinya yang sulit dijangkau membuat pembersihan gigi menjadi tidak optimal. Mengurai Mitos dan Fakta Penyebab Gigi Gingsul Beredar mitos yang menyebutkan bahwa gigi gingsul membawa keberuntungan dan membuat senyuman terlihat lebih menarik. Namun, mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah. Justru, gigi gingsul termasuk dalam kondisi maloklusi atau susunan gigi yang tidak ideal, yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Lalu, apa saja penyebabnya? Berikut penjelasannya:Mengungkap Fakta Gigi Gingsul: Dari Penyebab Hingga Dampaknya bagi Kesehatan
Minggu 21-09-2025,07:00 WIB
Editor : Rifaa Ayuni
Kategori :