Papua Selatan Genjot Kualitas Pendidikan: Integrasi Teknologi dalam Kurikulum Merdeka

Sabtu 12-07-2025,08:23 WIB
Reporter : Rifaa Ayuni
Editor : Rifaa Ayuni

disway.id Papua Selatan -- Dunia pendidikan terus bergerak dinamis, dan Papua Selatan tak mau ketinggalan. Baru-baru ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi kepala sekolah SD dan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) se-Papua Selatan. Fokusnya? Membekali para pendidik dengan kemampuan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui pendekatan pembelajaran berbasis teknologi, termasuk koding dan kecerdasan artifisial (AI).

Kurikulum Merdeka dan Tuntutan Zaman Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Selatan, Ignas Babaga, menekankan tiga poin kunci:

  • Penguasaan Kurikulum Merdeka – Kepala sekolah harus paham prinsip-prinsipnya.

  • Integrasi Teknologi Digital – Pembelajaran tak lagi konvensional, tetapi harus adaptif dengan perkembangan digital.

    Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan – Semua satuan pendidikan diimbau untuk mewujudkan sistem yang inklusif.

    "Kita tidak ingin peserta didik dan guru sekadar menjadi pengguna teknologi, tapi juga pembentuk generasi yang cakap digital, kritis, dan inovatif," tegas Ignas.

    Menurutnya, penggunaan teknologi seperti AI dan koding bukan sekadar ikut tren, melainkan kebutuhan untuk menciptakan pembelajaran yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan siswa.

    Dukungan dari Berbagai Pihak Inisiatif ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Yustus Pondayar, Wakil Sekretaris I PB YPK Tanah Papua, menyatakan bahwa pelatihan semacam ini penting untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tuntutan zaman.

    "Implementasi Kurikulum Merdeka sudah menjadi keharusan. Kami berkomitmen mendukung peningkatan kapasitas guru, termasuk pemahaman mereka tentang pembelajaran mendalam," ujarnya.

    Sementara itu, Fatkurohmah dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Papua menjelaskan bahwa program ini akan dilaksanakan secara bertahap. Wilayah I sudah berjalan, sedangkan wilayah II, termasuk Merauke, akan dimulai pada 21-26 Juli 2025.

    Masa Depan Pendidikan Papua Selatan Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata untuk memastikan bahwa pendidikan di Papua Selatan tidak tertinggal. Dengan mengintegrasikan teknologi, diharapkan siswa tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan siap bersaing di era digital.

    "Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi kreativitas dan kolaborasi. Sekarang, tugas kita memastikan guru dan siswa bisa memanfaatkannya dengan optimal," pungkas Ignas Babaga.

    Kategori :